SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah menyiapkan berbagai program dan ruang publik yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak serta remaja di wilayahnya. Hal itu sebagai optimalisasi aruran jam malam yang akan segera diberlakukan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan berdasarkan survei yang telah dilakukan diketahui bahwa anak-anak memang membutuhkan ruang penyaluran ekspresi. Bisa dari bidang seni budaya maupun kerohanian atau keagamaan.
"Kita menyiapkan program-program yang mendukung nanti interaksi anak. Anak itu kan sebetulnya butuh eksistensinya diakui ya," ujar Sumadi, Sabtu (25/6/2022).
Sederet program yang disiapkan sendiri juga akan didukung dengan penyediaan ruang-ruang publik. Salah satunya dengan mengoptimalkan edupark yang ada di sebelah selatan kawasan XT Square.
"Di sana sudah ada ruang, lahannya hanya mungkin kegiatannya belum. Nanti di sana misal kita beri ruang untuk berekspresi kesenian dan sebagainya," imbuhnya.
Termasuk, kata Sumadi, ruang-ruang publik yang ada di kota akan dimanfaatkan pula. Bahkan halaman rumah dinas Wali Kota Yogyakarta juga turut disiapkan untuk mengakomodir berbagai kegiatan anak di ruang publik.
Pihaknya juga tak menutup kemungkinan akan melibatkan kemantren-kemantren yang ada untuk mendata ruang publik di wilayah masing-masing. Programnya juga tidak hanya akan terbatas oleh DP3AP2KB Kota Yogyakarta saja tetapi bisa dihadirkan pula pariwisata, pendidikan hingga kesbangpol.
"Kalau olahraga ya untuk skateboard kan juga masih mungkin, itu yang kita coba gitu. Jadi kita melakukan upaya-upaya tidak hanya dalam rangka tadi melarang [keluar di jam malam]. Tetapi kita mencoba itu salah satu upaya mereka tidak keluyuran," terangnya.
Disampaikan Sumadi, pemanfaatan ruang publik itu nantinya tidak akan terbatas pada akhir pekan saja. Melainkan bisa dimanfaatkan setiap hari pada jam-jam tertentu.
Baca Juga: Curhat Dewi Perssik ke Maia Estianty Soal Ibu Mertua Dikulik Lagi, Ekspresi Angga Wijaya Disorot
Diharapkan dengan memberikan ruang-ruang publik dan sejumlah program kepada anak-anak di wilayahnya angka kejahatan jalanan dapat terus ditekan.
"Ya sebaikanya anak-anak itu kalau sudah malam tidak usah keluyuran. Makanya di awal kita berikan kegiatan, seni budaya, kerohanian, pendidikan, sehingga mereka kalau sudah lelah berkegiatan di situ, jadi tersalurkan. Ini hasil penelitian loh mereka butuh eksistensi, jadi lebih mengakomodasi eksistensi mereka," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Curhat Dewi Perssik ke Maia Estianty Soal Ibu Mertua Dikulik Lagi, Ekspresi Angga Wijaya Disorot
-
Antisipasi Subvarian BA.4 dan BA.5 di Libur Sekolah, Pemkot Jogja: Prokes Tetap Ketat
-
Dewi Perssik Ngomel-Ngomel Sebut Ibu Mertua Lebay, Ekspresi Angga Wijaya Disorot
-
Tak Banyak Pedagang Hewan Ternak, Pemkot Jogja Siapkan Langkah Ini Antisipasi Sebaran Wabah PMK
-
Bantu Wujudkan Akselerasi Ekonomi Digital, Gojek dan Pemkot Jogja Kerja Sama di Teras Malioboro 2
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel