SuaraJogja.id - Sebanyak empat lumbung pangan masyarakat dibangun oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul. Selain berfungsi sebagai cadangan pangan, lumbung pangan tersebut dibangun untuk melatih petani belajar berbisnis.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Adinoto di Gunungkidul, Sabtu, mengatakan lumbung pangan masyarakat merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.
"Cadangan pangan masyarakat harus difasilitasi dan didukung oleh pemerintah. Di Gunungkidul sendiri, saat ini telah ada dua lumbung pangan masyarakat yang sudah dibangun, dan dua lumbung lagi masih dalam proses," kata Adinoto.
Saat ini empat kapanewon/kecamatan yang sudah maupun akan memiliki lumbung pangan yakni Kapanewon Semin, Kapanewon Ponjong, Kapanewon Karangmojo, dan Kapanewon Paliyan.
"Kami berharap adanya lumbung pangan dapat berdampak baik bagi petani, khususnya pada sektor ketahanan pangan dan pembelajaran berbisnis bagi petani," katanya.
Dia mengatakan secara umum cadangan pangan masyarakat itu ada tiga, pertama cadangan pemerintah pusat, kemudian kedua cadangan pangan daerah, dan ketiga cadangan pangan masyarakat. Lumbung pangan masyarakat ini didukung melalui dana alokasi khusus pertanian.
Menurutnya, jika salah satu tujuan utama adanya lumbung pangan masyarakat adalah untuk mengantisipasi ketika terjadi bencana alam. Ketika lumbung sudah dibangun, maka akselerasi bantuan pangan yang memang sangat krusial akan lebih cepat didistribusikan.
"Lumbung pangan juga sebagai media petani untuk belajar berbisnis. Nantinya dengan konsep seperti ini, diharapkan para petani akan lebih sejahtera. Selain itu bila ada gempa, tsunami, banjir, kekeringan, dan lainnya, untuk maksud distribusi bantuan lebih cepat, tidak harus menunggu dari pemerintah pusat,” kata dia.
Pengelolaan lumbung pangan masyarakat, nantinya akan dikelola oleh gabungan kelompok tani di tingkat kelurahan/desa. Pengelola akan membeli gabah hasil panen petani dan menyimpan serta menjualnya kembali dalam bentuk beras.
Menurutnya, kebanyakan petani di Gunungkidul sendiri memang masih memilih untuk menyimpan hasil panen di rumahnya daripada menjual sebagian hasilnya.
"Ketika lama disimpan itu sebenarnya terjadi penurunan kualitas atau mutu berasnya, misalnya saat digiling itu mudah hancur. Ketika dibangun lumbung itu minimal 20 persen hasil dari petani diisi di lumbung itu,” katanya.
Sementara itu Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) merupakan suatu dukungan untuk memperkuat cadangan pangan masyarakat sebagai antisipasi terjadinya kerawanan pangan akibat gangguan produksi seperti bencana alam dan non-alam.
"Kami berharap lumbung pangan ini mampu memberdayakan masyarakat dalam segala kondisi," harapnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Tinggalkan Motor dan Tas Berisi Identitas, Pamong Kalurahan Gunungkidul Diduga Hilang di Pantai Siung
-
Petani Tewas di Aceh Barat Daya, Diduga Jadi Korban Penusukan
-
Harga Tandan Buah Segar Sawit di Indonesia Anjlok, Petani Ramai-Ramai Jual Hasil Panen ke Malaysia
-
Cabai Merah Mahal, Gubsu Perintahkan BUMD Gelar Operasi Pasar Murah
-
Menkop UKM Teten Masduki Ingin Ada Koperasi Olah Kelapa Sawit Jadi Minyak Makan Merah
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk