Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 04 Juli 2022 | 13:30 WIB
pelaku terduga pelecehan seksual di Nol Kilometer. [Kontributor / Julianto]

SuaraJogja.id - TSN (46) warga Tegalrejo Kabupaten Sleman nyaris menjadi bulan-bulanan massa, Minggu (3/7/2022). Dia diamankan oleh warga dan juga petugas keamanan sebuah gedung di kawasan Nol Kilometer. Dia diamankan kerena nekat melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan peserta aksi Aksi street performance AUBADE di kawasan tersebut.

Minggu malam, salah satu koordinator aksi, Laksita bersama pengacaranya melaporkan peristiwa tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Yogyakarta. Rencananya, Senin pagi ini akan dilakukan pemeriksaan untuk menyusun Berkas Pemeriksaan Perkara (BAP) 

Usai membuat laporan, Laksita menceritakan bagaimana aksi pelecahan tersebut terjadi. Minggu sore, mereka memang menggelar aksi AUBADE, yaitu aksi Menyanyikan Massal Lagu-lagu Nasional Kebangsaan dan lagu Ki Hadjar Dewantara di titik Nol Kilometer 

"Aksi ini dalam rangka memperingati 100 tahun Tamansiswa,"terang Laksita, Minggu malam.

Baca Juga: Susuri Malioboro dengan Ontel dan Kostum Pahlawan, Kodja Bagikan Takjil di Titik Nol Kilometer

Laksita mengatakan, waktu itu sekira pukul 15.30 WIB, massa sudah mulai berkumpul di seputaran titik Nol Kilometer. Saat itu, terlihat ada lelaki berbadan tinggi besar berkaus merah dan mengenakan kacamata juga terlihat diantaranya kerumunan massa.

Sesaat kemudian, melihat lelaki tersebut mencablek rekan perempuan Laksita berinisial T. Saat itu T langsung sadar dan berusaha pergi menghindari lelaki tersebut. Kemudian pelaku bergerser ke perempuan lain berinisial R dan saat itu Laksita melihat lelaki tersebut langsung mencablek R. 

"Saat dicablek itu, R terlihat linglung. Mungkin saking kagetnya atau apa,"terangnya.

R kemudian terlihat pasrah ketika rambutnya dibelai-belai sambil dipeluk-peluk oleh pelaku dari belakang. Tak hanya sampai di situ, pelaku bahkan nekat memegang-megang payudara R dan semakin mempererat pelukannya ke tubuh R.

Awalnya rekan-rekan yang lain mengira jika lelaki tersebut adalah suami R. Dan hanya ada satu rekannya yang menyeletuk agar jangan melakukannya siang-siang. Dan awalnya dia juga tidak menggubris karena dikira lelaki tersebut memang suami R karena nekat.

Baca Juga: Tolak Jokowi 3 Periode, Kelompok Massa Jogjakarta Nyaris Bentrok dengan Polisi di Titik Nol Kilometer

"Awalnya saya biasa. Tetapi lama kelamaan tersinggung wong saya lihat dia mau membuka BH dan langsung menggesekkan kemaluannya ke pantat. Saya teriak,"terangnya.

Mendengar teriakan tersebut, lelaki berperawakan tinggi besar tersebut kemudian pura-pura pingsan. Laksita kemudian berteriak sembari menunjuk jika lelaki tersebut adalah pelaku pelecehan seksual. Namun anehnya ketika pingsan itu, lelaki tersebut langsung lari ketika mendengar teriakan laksita.

Ketika Laksita berteriak meminta tolong, justru tidak ada pengunjung Malioboro yang memburunya. Justru suaminyalah yang langsung datang dan memburu pelaku.

"Ketika hendak menangkap suami saya langsung dipukul. Dan ada petugas keamanan juga berusaha menangkapnya, juga dipukul. Setelah itu baru ada petugas keamanan lain yang bersama-sama melakukan penangkapan,"tambahnya.

Setelah berhasil diamankan, mereka langsung melakukan interograsi bersama. Pelaku enggan mengakui aksi senonoh tersebut, dia berkelit saat itu pingsan karena menderita epilepsi. Pelaku sempat menunjukkan kartu penderita epilepsi kepada massa yang mengamankannya.

Kontributor : Julianto

Load More