Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 06 Juli 2022 | 17:16 WIB
Dokter hewan memeriksa kesehatan hewan sapi di salah satu lokasi peternakan di Jakarta, Kamis (12/5/2022). [ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga]

"Jika penanganan di 2015 konsekuensinya dilakukan, mungkin bisa saja [wabah pmk] tidak meluas," paparnya.

Komentar berbeda disampaikan Kepala Balai Besar Veteriner Wates, Hendra Wibawa. Menurut Hendra, PMK baru menyebar di kawasan Asia Tenggara sekitar  2001 di Asia Tenggara. Sedangkan masuk ke Indonesia sekitar tahun 2020 lalu.

"Jika kita bicara epidemiologi terjadi peningkatan [kasus] sejak tahun 2020 di Asia Tenggara," ungkapnya.

Hendra menyebutkan, pemerintah pun juga sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi wabah PMK. Diantaranya membentuk Satgas PMK yang dikepalai oleh Kepala BNPB dan Kementerian Pertanian.

Baca Juga: PMK Mewabah Jelang Idul Adha, DMI Imbau Warga Tak Panik dan Tetap Waspada

Tiap daerah juga sudah membangun posko untuk mengatur lalu lintas ternak.  Hal itu dilakukan sebagai upaya mitigasi.

"Tetapi sekali lagi, di lapangan tidak semudah apa yang ada di surat edaran," imbuhnya. 

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More