SuaraJogja.id - Dalam rangka meningkatkan volume cadangan pangan kelompok demi menjamin akses dan kecukupan pangan bagi anggotanya, Pemkab Kulon Progo mengembangkan lumbung pangan masyarakat.
Kepala Bidang Pangan dan Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Wazan Mudzakir di Kulon Progo, Selasa, mengatakan dari tahun 2010 sampai saat ini, ada 30 gabung kelompok tani (gapoktan), kelompok tani (KT), dan kelompok wanita tani (KWT) pengelola kegiatan lumbung pangan masyarakat.
"Total besarnya anggaran yang masuk di 30 gapoktan/ KT/ KWT adalah Rp722,5 juta," kata Wazan Mudzakir.
Ia mengatakan, mayoritas bersumber dari APBN, APBD provinsi, APBD kabupaten, dan dana alokasi khusus (DAK). Dulu bantuan turun berwujud uang untuk pembelian gabah atau dan diedarkan atau di simpan pinjamkan ke anggota dalam bentuk gabah dan beras.
Baca Juga: Pemkab Kulon Progo Serahkan Bantuan Traktor Capung ke Kelompok Tani
"Sampai sekarang penggunaan keuangan sesuai pola di atas," katanya.
Wazan mengatakan lumbung pangan berperan dalam membantu kelompok/masyarakat di daerah potensi rawan pangan dalam mengatasi dirinya untuk keluar dari masalah kekurangan pangan, sehingga pengembangan lumbung pangan dinilai strategis bagi daerah potensi rawan pangan yang menghadapi kendala akses terhadap pasar (daerah terisolir).
"Tujuan lanjutannya adalah untuk meningkatkan modal kelompok melalui pengembangan usaha ekonomi produktif di bidang pangan," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengatakan tahun ini, pihaknya mengusulkan Desa/Kalurahan Sendangsari untuk mendapatkan bantuan kekuatan khusus (BKK) keistimewaan sebagai desa lumbung pangan.
Sedangsari merupakan desa miskin. Untuk itu, DPP mengusulkannya untuk mendapatkan BKK keistimewaan sebesar Rp750 juta pada tahun ini.
Baca Juga: Latih Petani Berbisnis, Gunungkidul Bangun 4 Lumbung untuk Cadangan Pangan
Bantuan tersebut digunakan untuk peningkatan produksi padi peternakan, peningkatan produksi padi, berbisnis sampai pada pembukaan toko.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pemkab Kulon Progo Serahkan Bantuan Traktor Capung ke Kelompok Tani
-
Latih Petani Berbisnis, Gunungkidul Bangun 4 Lumbung untuk Cadangan Pangan
-
Cegah PMK, Pemkab Kulon Progo Dapat Alokasi 300 Dosis Vaksin
-
Kanada Bidik Potensi Agrikultur Jatim
-
Tak Ditemukan Kasus PMK di Pasar Pengasih, Pemkab Kulon Progo Buka Transaksi Jual Beli Sapi
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen