SuaraJogja.id - Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Administrasi Sekolah SMPN 5 Jogja Sekhah Efiaty memastikan tidak melakukan praktik jual beli seragam dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.
Salah satu SMP di Kota Yogyakarta itu justru memanfaatkan hibah seragam dari siswa sebelumnya yang sudah tidak lagi dipakai.
"Jadi kami tidak menjual seragam sekolah. Kami sediakan seragam pantas pakai dari kakak kelas," ujar Efi kepada awak media, Kamis (14/7/2022).
Disampaikan Efi, memang tidak sedikit dari kakak kelas atau siswa sebelumnya yang menghibahkan sejumlah seragamnya ke sekolah. Hal itu bertujuan jika memang suatu saat dibutuhkan seragam itu dapat digunakan.
Terbukti bahwa pada tahun ajaran baru ini sudah ada satu orang tua siswa yang meminta keringanan terkait dengan seragam sekolah. Khususnya bagi siswa yang baru masuk ke SMP dan belum memiliki seragam.
Namun, Efi memastikan pihak sekolah memang juga tidak memaksakan siswa baru untuk langsung mengenakan seragam SMP. Mereka masih akan dibebaskan memakai seragam yang mereka punya sebelumnya terlebih dulu.
"Ini baru satu yang minta keringanan untuk semester ini. Tapi memang siswa baru belum diwajibkan memakai seragam SMP. Jadi kalau yang punyanya seragam SD ya sudah pakai seragam itu dulu. Kami tidak memaksakan karena kasihan dengan kondisi yang belum stabil," ungkapnya.
Sebelumnya, salah seorang penjual seragam di toko Berdikari, Mira (45) mengaku tokonya sudah mulai diserbu para pembeli sejak tanggal 1 Juli 2022 kemarin. Sejak itu stok seragam sekolahnya tak pernah sisa hingga saat ini.
"Dari tanggal 1 mulai ramai, dagangannya habis terus. Terus kan tanggal 11 (Juli) hari ini mulai masuk yang negeri, kalau Muhammadiyah tanggal 13 (Juli) besok," kata Mira.
Baca Juga: Pawai Alegoris Harmoni Jogja Hadir Kembali, Catat Tanggalnya!
Disampaikan Mira, sejak beberapa minggu lalu penjualan bisa mencapai 70 setel. Bahkan saat paling ramai penjualan seragam bisa tembus hingga 100 setel.
"Memang nggak tentu kalau penjualan, habis terus barangnya, sampai kewalahan, kalau biasa saja bisa 70 setel. Paling ramai bisa sampai 100 setel ya lebih," ungkapnya.
Ia menuturkan saat pandemi dua tahun lalu penjualan seragam macet total. Namun kondisi itu sudah mulai membaik sejak September 2021 lalu tepatnya ketika sekolah sudah diperbolehkan masuk dengan sistem sif.
"Dulu pas corona ya macet total, nggak ada pemasukan. Mulai September 2021 mulai lumayan karena ada imbauan tatap muka dengan sif. Ya walaupun hanya beberapa setel," tuturnya.
Mira menilai meningkatnya penjualan seragam sekolah ini disebabkan oleh PTM yang sudah diperbolehkan digelar secara normal lagi. Di samping itu juga ada sejumlah tentang penyediaan seragam sekolah.
Di antaranya tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan yang intinya Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah dilarang untuk menjual seragam ataupun bahan seragam.
Berita Terkait
-
Penjual Seragam Sekolah di Jogja Kewalahan Dagangan Laris Manis: Semoga Tidak Ada Corona Lagi
-
Awet Muda! Intip Penampilan Luna Maya Pakai Seragam Sekolah Siswi Korea Selatan
-
Langgar Aturan PPDB, Ombudsman DIY Temukan 12 Sekolah di Jogja Lakukan Praktik Jual Beli Seragam
-
Rayakan Ultah dengan Joget Bareng, Agnez Mo Bikin Nostlagia Pakai Seragam Anak SMP
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
UMKM Kota Batu Tangguh dan Inovatif Berkat Dukungan Klasterkuhidupku BRI
-
443 Juta Transaksi: Bukti Peran Strategis AgenBRILink untuk BRI
-
Jebakan Maut di Flyover, Pengendara Motor Jadi Korban Senar Layangan! Polisi: Ini Ancaman Berbahaya
-
Gula Diabetasol, Gula Rendah Kalori
-
Angka Kecelakaan di Jogja Turun, Polisi Bongkar 'Dosa' Utama Pengendara yang Bikin Celaka