Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 23 Juli 2022 | 18:33 WIB
Suasana jalur pedestrian Malioboro pascarelokasi PKL ke Teras Malioboro. - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata DIY terus mendorong para wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara untuk berbelanja produk lokal UMKM. Hal itu guna memastikan perputaran ekonomi terus berjalan.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo tidak menampik bahwa saat ini Jogja sudah mulai dipadati oleh wisatawan tidak terkecuali turis asing. Koordinasi dengan pramuwisata dan tour guide menjadi upaya untuk mengenalkan turis-turis luar negeri itu memborong produk lokal buat warga Jogja.

"Jadi kalau standing money mereka [turis asing] paling ada di transportasi, akomodasi dan makan minum. Nah untuk produk lokal kretaif kami terus dorong ke sana," kata Singgih kepada awak media, Sabtu (23/7/2022).

Disampaikan Singgih, saat ini sudah banyak produk-produk UMKM asli Jogja yang dipasarkan di berbagai tempat. Mulai dari bandara hingga hotel tempat wisatawan menginap.

Baca Juga: Siap Bergoyang, Judika Bakal Berduet Bersama Happy Asmara di Jogja Agustus Nanti

"Mereka [turis] bisa dapat produk-produk itu ke outlet langsung. Ada juga yang langsung ke sentra UMKM di Bandara YIA, lalu hotel juga ada," ucapnya.

Singgih menyebut bahwa khusus untuk wisatawan luar negeri sendiri sudah mulai masuk ke DIY sejak Juni lalu. Walaupun memang saat ini ia belum dapat memastikan jumlah pasti kunjungan wisatwan mancanegara itu di Jogja.

Namun dipredikis jumlah kunjungan wisatawan asing akan terus bertambah. Diperkirakan kedatangan turis luar negeri itu akan berlangsung hingga November 2022 mendatang.

"Memang kalau untuk peak seasonnya [puncak kunjungan] ada di bulan Juli, Agustus sampai November," ungkapnya.

Sejauh ini wisatawan asing yang datang ke DIY masih didominasi oleh negara-negara Eropa. Mulai dari Jerman, Belanda dan beberapa negara lain.

Baca Juga: Macapat Senja Malioboro, Ketika Puisi Jawa Dipentaskan

Beberapa destinasi wisata andalan masih menjadi rujukan para turis asing itu saat tiba di kota gudeg. Bahkan mereka juga rata-rata tinggal di DIY antara dua hingga lima hari.

"Ada yang modelnya landing dulu di Jakarta, kemudian baru ke Jogja, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi ada juga landing di Bali dulu. Kalau di sini tujuan destinasinya masih seputar heritage, dari ke Kraton, Prambanan sama Borobudur," terangnya.

Load More