SuaraJogja.id - Warga SMP 1 Girisubo, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul geger. Sriyanto (58) guru yang mengajar di SMP tersebut ditemukan meninggal di kamarnya di rumah dinas yang berada di lingkungan sekolah tersebut. Sriyanto selama ini memang menginap di rumah dinas karena kediamannya sangat jauh di Sleman.
Jasad guru asal Kalurahan Binomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman itu ditemukan dengan kondisi tertidur di tempat tidurnya. Korban, pertama kali ditemukan oleh rekannya sesama guru, Subiyono (52) yang mencarinya karena Selasa pagi belum absen.
Selasa pagi sekira pukul 09.00 WIB, Subiyono (52) sengaja mendatangi rumah dinas yang berada di bagian belakang SMP tersebut. Subiyono mencari korban karena yang bersangkutan harus segera absen mobsi. Absen tersebut harus segera diisi karena harus dilaporkan ke Dinas Pendidikan.
Saat tiba di depan rumah Dinas, Subiyono melihat posisi rumah dinas masih tertutup rapat. Selain terkunci dari dalam, lampu luar dan juga lampu di dalam ruangan masih menyala. Subiyono berusaha memanggil korban dengan mengetuk pintu berkali-kali. Namun setelah berkali-kali memanggil korban namun tak ada jawaban dari yang bersangkutan.
Subiyono lantas berusaha mengintip lewat jendela kamar untuk memastikan apakah korban ada di dalam rumah atau tidak. Subiyono kaget ketika melihat korban masih dalam keadaan terbaring di tempat tidur. Subiyono melihat mulut korban mengeluarkan busa.
Kapolsek Girisubo, AKP Isnaini menuturkan, usai melihat rekannya tak bergerak dan mengeluarkan busa, Subiyono kemudian memberitahukan kepada kepala sekolah. Kepala sekolah langsung menghubungi Polsek Girisubo dan sejurus kemudian mereka berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.
"Petugas Polsek Girisubo bersama petugas puskesmas setempat mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan,"tutur dia.
Saat itu ditemukan, Sriyanto sudah dalam kondisi tidak begerak dan mulutnya mengeluarkan busa. Polisi kemudian berusaha memeriksa kondisi luar mayat korban bersama Inafis dan juga petugas Puskesmas setempat. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Menurut Isnaini, melihat tanda-tanda pada tubuhnya, korban diduga meninggal beberapa jam sebelum ditemukan, Sementara busa yang ditemukan di mulut korban kemungkinan besar adalah bekas muntahan korban. kemungkinan korban muntah karena sakit yang dideritanya.
Baca Juga: Lakukan Gerakan Tanam Cabai 20 Hektare, Gunungkidul Target Panen 22 Ton
"Kami menduga korban sakit liver atau lambung,"ungkap dia.
Isnaini menambahkan rekan sejawatnya tidak ada yang mengetahui jika korban menderita sakit. Karena, sehari-hari korban memang sangat tertutup. Korban tidak pernah bercerita apakah dia menderita sakit atau sedang mengalami sesuatu.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Asal Aceh Meninggal Dunia Usai Dibawa ke RS
-
Pemuda Gunungkidul Ditangkap Usai Gadaikan Motor dan Curi Uang Milik Teman Nongkrongnya
-
BPBD Gunungkidul Siapkan 1.400 Tangki Air bersih atasi kekeringan
-
Perkuat Wawasan Pemilu, KPU Gunungkidul Gandeng Difabel Beri Pelatihan Politik
-
PTM 100 Persen, Dinkes Gunungkidul Skrining Acak Siswa Sekolah
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Mantan Wali Kota Solo Teguh Prakosa Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPC PDIP Solo
-
Gaji Anggota DPR Pajaknya Ditanggung Negara
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Batal Hadapi Kuwait di FIFA Matchday September 2025
-
Ditemukan di Tempat Sampah, Ditolak Panti Asuhan: Kisah Lily yang Jadi Jawaban Doa Nagita Slavina
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
Terkini
-
Ricuh Suporter PSIM dan Persib di Jogja, Polisi Sebut Timbulkan Beberapa Korban Luka
-
Saksi Mata: 'Kami Kira Orang Piknik!' Kengerian Kericuhan Suporter PSIM di Parkiran Ngabean Jogja
-
Kiper PSIM Jadi Pahlawan, Gagalkan Penalti Klok di Detik Akhir, Persib Gagal Raih Poin Penuh
-
Polemik Royalti Lagu: Transparan atau Tidak? Temuan Pakar UGM Bongkar Borok Sistem Distribusi
-
Kuasa Hukum Keluarga Diplomat Arya Daru Tegaskan: 'Tidak Ada Masalah Mental! Keluarga Lebih Tahu!