SuaraJogja.id - Sepanjang sejarah Timnas Indonesia, terdapat 3 nama pelatih yang berhasil membawa sepak bola Indonesia meraih gelar juara ajang internasional di kelompok umur.
Meski prestasi yang diberikan sebatas prestasi sepak bola kelompok umur, namun pencapaian yang dihasilkan oleh tiga pelatih lokal bisa dibilang sangat membanggakan. Adapun pelatih yang dimaksud ialah Indra Sjafri, Fakhri Husaini, dan Bima Sakti.
Indra Sjafri
Indra Sjafri menjadi pelatih pertama yang berhasil mempersembahkan gelar juara di kelompok umur. Pelatih yang saat ini menjabat sebagai direktur teknik PSSI itu pernah membawa Timnas Indonesia meraih gelar juara Piala AFF U-19 pada tahun 2013.
Baca Juga: Berhasil Swasembada Beras saat Masa Sulit Pandemi, Indonesia Dapat Penghargaan FAO
Waktu itu skuat Garuda Nusantara diisi oleh Evan Dimas Darmono dkk. berhasil mengunci gelar juara Piala AFF U-19 2013 setelah di partai final menang atas Vietnam melalui babak adu penalti dengan skor 7-6 di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur.
Keberhasilan Indra Sjafri membawa Timnas Indonesia U-19 juara AFF U-19 tahun 2013 membuka kran juara bagi kejuaraan kelompok umur lainnya. Terbukti selang lima tahun setelahnya Timnas Indonesia U-16 juga berhasil juara event AFF U-16.
Fakhri Husaini
Fakhri Husaini berhasil mempersembahkan juara Piala AFF U-16 tahun 2018, berada di Grup A bersama Filipina, Myanmar, Vietnam, Timor Leste, dan Kamboja, skuat Garuda Asia berhasil menyapu bersih laga di penyisihan grup. Mengoleksi 15 poin menjadikan Timnas Indonesia U-16 berstatus juara grup dan berhak lolos ke babak semifinal.
Di semifinal Bagus Kahfi dkk. berhasil taklukkan Malaysia dengan skor tipis 1-0. Di partai final anak asuh Fakhri Husaini bertemu dengan Thailand. Skor 1-1 menutup laga sepanjang 2x45. Pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti.
Baca Juga: Teriak Local Pride, Apa sih Prestasi Markus Horison bersama Timnas Indonesia?
Indonesia U-16 berhasil mengunci gelar juara setelah Ernando Ari Sutaryadi berhasil menggalkan dua tendangan penalti pemain Thailand.
Berita Terkait
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Sejarah Sirkus OCI Taman Safari, Jadi Sorotan Publik karena Dugaan Eksploitasi
-
Sejarah Telur Paskah dan Maknanya, Tak Hanya Melukisnya Warna-warni
-
Sinopsis The Remarried Empress, Drama Korea yang Dibintangi Shin Min Ah dan Lee Jong Suk
-
Sempat Bertemu Megawati Sebelum Saksikan Teater, Fadli Zon Ungkap Isi Pembicaraannya
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan