SuaraJogja.id - Sejumlah warga masih bertahan tinggal di kediaman mereka, yang berada dalam area Izin Penetapan Lokasi (IPL) pembangunan tol Jogja-Bawen di Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman.
Panewu Seyegan Yakti Yudanto mengungkap, warga masih berada di IPL tersebut karena mereka belum menemukan tempat tinggal baru.
Ia tidak memahami secara pasti keputusan yang diambil oleh masing-masing warga bersangkutan, --soal membeli atau membangun rumah baru--, hingga mereka masih tinggal di IPL.
"Sebentar lagi mungkin akhir Agustus dijadwalkan sudah harus selesai, pindahan. Rencana, kami usahakan akhir Agustus sudah pindah," ucapnya, Jumat (19/8/2022).
Diketahui, sebanyak 427 warga sudah menerima pencarian uang ganti untung rumah maupun lahan mereka yang terdampak tol tersebut, tambah Yakti.
Selain menunggu masyarakat untuk pindah, ia menyatakan bahwa pemilik lahan pertanian di areal IPL juga sudah tidak diperkenankan untuk ditanam.
Eks Panewu Mlati ini mengakui, sejumlah masyarakat meminta agar mereka masih diperbolehkan mengolah lahan, sembari menunggu landclearing dan konstruksi berjalan, di lahan mereka.
"Tapi nanti akan menjadi masalah ketika ternyata lahan yang digunakan itu sudah ditanami dan mau diminta oleh pihak tol, nanti malah merugi. Sayang. Kemarin sudah disampaikan tidak boleh ditanami," terangnya.
Di kesempatan sama, Yakti membenarkan bahwa akan ada penambahan wilayah terdampak tol di Kapanewon Seyegan. Utamanya di kawasan yang tak jauh dari Selokan Mataram.
Baca Juga: Desain Tol di Selokan Mataram Berbentuk Jembatan, Pihak Proyek Butuh Tanah Tambahan 18,8 Ha
Kondisi itu seiring dengan adanya perubahan desain konstruksi tol yang bersinggungan dengan Selokan Mataram.
Ia tak menampik, bahwa sejumlah warga setempat berharap kediaman atau lahannya bisa tergusur tol. Namun, pihaknya tak bisa berbuat banyak.
Bila semua warga yang meminta untuk bisa terkena tol diakomodasi, maka IPL akan terus mengalami perubahan. Padahal, Kapanewon hanya mengikuti apa yang telah ditetapkan.
"Ada yang bilang 'Nanggung, sekalian aja' padahal nanggungnya itu masih banyak. Dalam artian keluasannya itu masih luas, dia terkena sedikit saja tapi minta keseluruhan saja dikenakan, agar dapat ganti untung atau ganti rugi itu," terangnya.
"Repotnya gitu. Kan kalau berkembang gitu, IPL-nya berubah dan enggak rampung-rampung nanti," imbuhnya.
Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen Dwi Winarso mengungkap, prinsip pihak proyek adalah membangun di lahan yang sudah tersedia.
Berita Terkait
-
Desain Tol di Selokan Mataram Berbentuk Jembatan, Pihak Proyek Butuh Tanah Tambahan 18,8 Ha
-
Tol Jogja-Solo Punya Jalur Khusus Sepeda, Disiapkan Dua Lajur
-
Sebagian Rekomendasi Teknis Desain Tol Jogja di Area Selokan Mataram Sudah Diketok
-
Antisipasi Potensi Kemacetan Saat Tol Jogja Sudah Beroperasi, Ini Langkah Dishub Kota Yogyakarta
-
Proyek Tol Jogja-YIA Diharapkan Segera Selesai, PTS GM YIA: Biar Aksesbilitas ke Bandara Lebih Cepat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik