SuaraJogja.id - Bangunan eks Hotel Mutiara diproyeksikan menjadi ruang ekonomi kreatif di DIY. Pemerintah tengah mempersiapkan berbagai proses termasuk untuk melakukan rebranding tempat tersebut.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Srie Nurkyatsiwi tidak menutup kemungkinan juga akan melakukan penamaan ulang di tempat yang berada di kawasan Malioboro itu.
"Ya mestinya kita akan diskusikan (penamaan ulang). Logikanya seperti itu, akan ada penamaan, rebranding ya bukan eks Mutiara," kata Srie saat dikonfirmasi awak media, Minggu (21/8/2022).
Disampaikan Srie sejauh ini belum ada usulan yang masuk terkait dengan penamaan ulang tersebut. Pihaknya tak akan buru-buru terkait hal tersebut.
Ke depan, kata Srie, pihaknya masih akan mengumpulkan berbagai ide dan gagasan dari sejumlah pihak. Termasuk dari pakar atau ahli dalam rebranding itu.
"Pasti apa sih yang menarik, dalam penamaan itu kita juga menampung ide-ide dari para pakar atau ahli, yang nantinya penamaan-penamaan memberikan branding, memberikan sebuah filosofi yang menggambarkan di dalamnya," terangnya.
Ia memastikan keterlibatan pakar untuk pemanfaatan eks hotel Mutiara itu penting dilakukan. Terlebih dengan sinergi yang harus terus dikuatkan antara pariwisata dan dua gedung yang ada di kawasa sumbu filosofi Yogyakarta tersebut.
"Jadi kita memang sinergi antara pariwisata dengan dua gedung itu pastinya menjadi satu kesatuan. Tidak bukan terus ini mutiara 1 dan mutiara 2. Itu menjadi dua building yang menjadi satu kesatuan dalam sebuah roh aktivitas ekosistemnya," tandasnya.
Ditargetkan pemanfaatan eks Hotel Mutiara tersebut akan mulai berjalan pada tahun 2023 mendatang. Saat ini proses masih terus berlangsung.
Baca Juga: Sanur Village Festival 2022 Resmi Dibuka
Bahkan proses persiapan itu sudah dilakukan sejak 2020 lalu. Termasuk dengan uji coba beberapa kegiatan berkaitan dengan manajemen uji konstruksi bangunan.
Dilanjutkan di tahun 2021 studi kelayakan gedung pun sudah dilakukan. Ditambah dengan Detail Engineering Design (DED) yang sudah dilaksanakan serta hasilnya pun sudah ada.
Namun saat ini realisasinya masih terkendala beberapa hal. Salah satunya dengan penanganan pandemi Covid-19 yang masih menjadi prioritas sejauh ini.
Berita Terkait
-
Sanur Village Festival 2022 Resmi Dibuka
-
Didukung Ketum PAN Maju Capres 2024, Sandiaga Anggap Keinginan Zulhas Cuma Ucapan Spontan
-
Bangkitkan Ekonomi Kreatif, Sineas Muda Diundang untuk Partisipasi dalam Festival Film Bulanan
-
Bobby Nasution Jadikan Ekonomi Kreatif Kekuatan Baru di Medan
-
Harga Mie Instan Terancam Naik 3 Kali Lipat, Sandiaga Uno: Anak Kost Siap-siap!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kecelakaan Lalu Lintas Masih Tinggi, Kasus Narkoba Naik, Ini Kondisi Keamanan Sleman 2025
-
BRI 130 Tahun: Dari Pandangan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja, ke Holding Ultra Mikro
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas