SuaraJogja.id - Dalam meminimalisir pelanggaran dan sengketa proses Pemilu 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul gelar Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan pada Kamis (25/8/2022) yang diikuti oleh partai politik yang ada di Kabupaten Bantul. Pada proses menuju pemilu 2024 Bawaslu mengangkat tema “Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakan Keadilan Pemilu”.
Ketua Bawaslu Bantul, Harlina menyampaikan bahwa pencegahan pelanggaran dan sengketa proses tersebut merujuk pada UU No 7 Tahun 2017. Melalui tema yang diangkat, Bawaslu berupaya secar maksimal melakukan pencegahan dengan sosialisasi yang digalakkan.
“Kita diberikan amanah berdasar UU No 7 Tahun 2017 untuk melakukan upaya pencegahan terkait dengan pelanggaran maupun sengketa proses,” kata Harlina, Kamis (25/8/2022).
Harlina menambahkan bahwa sosialisasi ini merupakan hal pokok untuk memberikan pemahaman mengenai regulasi pemilu baik sisi teknis maupun sisi pengawasannya terhadap seluruh elemen masyarakat. Pihaknya berharap seluruh pihak dapat berperan aktif melakukan pencegahan dugaan pelanggaran maupun sengketa proses.
“Kita harapkan ada output yang kita dapatkan dimana masyarakat, stakeholder, maupun subyek pengawasan akan memahami apa yang menjadi regulasi pemilu,” terangnya.
Melalui sosialisasi ini Harlina juga berharap kesuksesan pemilu mendatang diukur dari seberapa paham subyek pengawasan terkait dengan pelaksanaan pemilu. Dengan demikian tidak ditemukan pelanggaran maupun sengketa proses.
“Dengan harapan nanti kesuksesan pemilu itu tidak diukur dari seberapa banyak Bawaslu melakukan proses penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa,” ujarnya.
Harlina menghimbau kepada masyarakat untuk mencegah potensi pelanggaran pemilu di wilayah masing-masing. Apabila mengalami kesulitan dalam melakukan pencegahan masyarakat dapat melaporkan ke Bawaslu untuk ditindak lanjuti.
“Ketika memang benar-benar tidak berani mencegah maka silahkan bisa melaporkan kepada pengawas pemilu agar kegiatan yang berpotensi melanggar bisa kita semprit,” tegasnya.
Terkait dengan hal tersebut, masyarakat dapat melapor maksimal 7 hari setelah kejadian pelanggaran. Selanjutnya Bawaslu akan menindak lanjuti dengan pengumpulan bukti, klarifikasi, dilanjutkan dengan penerusan hasil kajian atas temuan atau laporan kepada instansi berwenang, hingga kemudian dapat dilakukan kajian dan pemberian rekomendasi.
“Pengawas pemilu wajib hukumnya melakukan penindakan terhadap pelanggaran yang dilaporkan,” tandasnya.
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Jogja Darurat Sampah Jelang Nataru, Timbangan Digital Jadi Senjata Kontrol
-
7 Saksi Diperiksa, Palang Pintu Tertahan Truk, Polisi Dalami Kelalaian Kecelakaan Maut Prambanan
-
Korban Jiwa Kecelakaan Kereta di Prambanan Bertambah, Bayi Meninggal Setelah Dirawat Intensif
-
Miris! Mahasiswa Asal Papua Tinggalkan Bayi di Teras Rumah Warga Sleman, Ini Alasannya
-
Pasangan Muda Semarang Buang Bayi di Prambanan: Alasan Panik dan Tutupi Aib