SuaraJogja.id - Aditya Eka Putranda, suporter PSS Sleman yang meregang nyawa usai menonton pertandingan sepakbola di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (28/8/2022) malam, tewas diduga akibat beberapa senjata yang digunakan terduga pelaku.
Kapolres Sleman, AKBP Imam Rifai menjelaskan ada senjata tajam yang digunakan terduga pelaku untuk melukai korban Aditya Eka Putranda hingga tewas.
"Ada beberapa luka [akibat] senjata tajam, saat dibawa ke rumah sakit [korban], meninggal," ungkap Imam, Minggu (28/8/2022).
Imam tak bisa menjelaskan lebih detail bagian luka yang dialami Aditya Eka Putranda hingga tewas. Hal itu masih dilakukan autopsi terhadap korban.
"Ya kami masih menyelidiki beberapa orang ini [diamankan], mungkin kalau sudah fix, mungkin besok kita rilis ke teman-teman," ungkap dia.
Imam menerangkan beberapa orang sudah diamankan. Sejumlah orang yang diduga terlibat dalam insiden tragis itu hingga kini masih diselidiki oleh jajaran Polres Sleman.
Meski belum ada penetapan tersangka dalam kasus tersebut, beberapa orang diduga kuat sudah ikut dalam aksi pengeroyokan Aditya Eka Putranda, hingga tewas.
Kematian Aditya sendiri saat korban dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Sebelum itu, Aditya Eka Putranda dan dua rekannya berinisial ABS dan G akan melintas rel kereta api di Dusun Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Sabtu (27/8/2022) pukul 22.30 WIB.
Laju kendaraan mereka terhalang pintu perlintasan karena kereta api lewat. Tak jauh dari mereka, segerombolan orang terlihat menongkrong di tempat cuci mobil. Tiba-tiba kelompok orang tersebut berteriak dan menyebut diri mereka salah satu suporter bola di DIY sambil berlari menuju rombongan korban.
Baca Juga: Suporter PSS Sleman Tewas Akibat Dugaan Penganiayaan, Polisi Sebut Sejumlah Orang sudah Diamankan
Mereka langsung menganiaya korban dengan menggunakan senjata tajam dan tongkat besi kepada ketiga korban. Sesaat kemudian palang pintu kereta terbuka, korban ABS dan G bisa menyelamatkan diri dari serangan tersebut, sementara Ditya masih dikeroyok oleh para pelaku.
Melihat korban Ditya tidak berdaya, para pelaku meninggalkannya dalam keadaan tergeletak di tengah rel. Dia pun diselamatkan oleh warga dan kedua rekannya. Selanjutnya mereka dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping untuk dilakukan pertolongan.
Namun saat tiba di rumah sakit, korban Ditya meninggal dunia. Adapun ABS kabarnya mengalami luka-luka akibat sayatan senjata tajam sementara G menderita luka akibat pukulan benda tumpul di bagian wajahnya.
Berita Terkait
-
Suporter PSS Sleman Tewas Akibat Dugaan Penganiayaan, Polisi Sebut Sejumlah Orang sudah Diamankan
-
Pertimbangkan Mundur Usai PSS Sleman Dikalahkan Persebaya Surabaya, Seto Nurdiyantoro: Tunggu Komunikasi Keluarga
-
Suporter PSS Sleman Diduga Tewas Akibat Penganiayaan, Nama Aditiya Eka Putranda Trending di Medsos
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik