SuaraJogja.id - Kekerasan akibat suporter sepak bola kembali terjadi. Suporter PSS Sleman, Aditiya Eka Putranda menjadi korban jiwa usai dianiaya sejumlah orang di Gamping, Sleman Sabtu (27/08/2022) malam.
Mengetahui hal ini, Pemda DIY menyayangkan kejadian tersebut terus berulang. Padahal sebelumnya kejadian yang sama juga terjadi di kawasan Babarsari.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB tidak berkeberatan bila diminta untuk menengahi pertikaian antarsuporter. Sultan akan turun tangan bila masalah antarsupoter tidak juga bisa diselesaikan di tingkat bawah.
"Ya kalau memang [kisruh antarsuporter] belum bisa diselesaikan di tingkat bawah, ngarsa dalem (sultan-red) kan selalu ngendika (mengatakan-red) beliau bisa atau siap untuk melakukan pertemuan atau sosialisasi atau mendamaikan pihak-pihak yang bertikai," papar papar Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (29/08/2022).
Namun sebelum Sultan turun tangan, Pemda DIY meminta organisasi yang menaungi suporter bisa bertanggungjawab dalam mengantisipasi kekerasan bagi para anggotanya. Tidak hanya saat pertandingan berlangsung namun saat sudah selesai.
"Suporter itu kan organisasi ya secara informal di organisasi. Saya kira teman-teman yang jadi pimpinan organisasi itu bisa ikut mensosialisasikan kepada anggota-anggotanya, khususnya kepada pada suporter agar tidak melakukan tindakan kekerasan pada saat sebelum bermain maupun sesudah bermain," ungkapnya.
Menurut Aji, penyelenggara pertandingan pun harus mengantisipasi friksi yang terjadi. Diantaranya pengaturan tempat duduk penonton yang bisa dibuat sedemikian rupa agar tidak ada kontak langsung antarsuporter yang berbeda pendapat.
Pasca pertandingan, setiap suporter diminta untuk lebih waspada. Kewaspadaan tersebut sangat penting mengingat ada pihak-pihak yang ingin berbuat onar. Jangan sampai para suporter yang benar-benar ingin menonton pertandingan justru menjadi korban.
"Jadi hal-hal itu yang semestinya harus kita lakukan [karena] tentu petugas keamanan juga tidak bisa mengawal seluruh penonton sampai ke rumah kan. Tentu petugas keamanan itu akan lebih banyak konsentrasinya ya di tempat dimana pertandingan dilangsungkan," tandasnya.
Baca Juga: Masuk Kawasan Penyangga Sumbu Filosofi, Sri Sultan HB X Batalkan Pembangunan Royal Kedhaton
Berita Terkait
-
Suporter PSS Sleman Tewas, Wabup Minta Pertandingan Tak Digelar Terlalu Malam
-
Suporter PSS Sleman Tewas Akibat Dugaan Penganiayaan, Polisi Sebut Sejumlah Orang sudah Diamankan
-
Dalam Waktu Dua Bulan, Dua Suporter PSS Sleman Tewas Akibat Penganiayaan
-
Suporter PSS Sleman Diduga Tewas Akibat Penganiayaan, Nama Aditiya Eka Putranda Trending di Medsos
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Bantul Beri Angin Segar: Program Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan Siap Tekan Kemiskinan & Stunting
-
7 Pelanggaran Ini Jadi Incaran Polisi di Operasi Patuh Progo 2025! Jangan Sampai Kena
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?
-
Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci