SuaraJogja.id - Sepakbola Indonesia khususnya Kabupaten Sleman kembali dirundung kabar duka. Satu lagi suporter PSS Sleman meninggal dunia, pascalaga PSS Sleman kontra Persebaya, Kapanewon Gamping.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan, jadwal pertandingan memang disusun oleh PSSI pusat.
"Walau kami mungkin tak bisa menentukan, tapi kami hanya bisa memberi masukan saja terkait kejadian ini," ujarnya, Senin (29/8/2022).
Di kesempatan itu, wartawan menanyakan ada tidaknya kemungkinan Pemkab Sleman akan berkomunikasi dengan pelaksana pertandingan, agar kick off tak digelar di jam lebih awal (tidak terlalu malam).
Baca Juga: Netizen Soroti Seto Nurdiantoro untuk Mundur dari PSS Sleman: Kami Masih Percaya
Menanggapi itu, Danang menyatakan, pihaknya memahami bahwa dilakukannya kick off pertandingan pada malam hari mengikuti jadwal kesediaan televisi swasta, yang menjadi rekan siar pertandingan tersebut.
Namun dengan adanya kejadian ini, maka menjadi masukan khusus untuk Sleman.
"Karena ini kedua kalinya, mudah-mudahan ada sebuah kebijakan khusus dari PSSI pusat agar pertandingan tidak terlalu malam," ungkapnya.
"Karena risikonya. Tapi perlu kita ketahui, risiko ini bukan di stadion, tapi sebelum pertandingan dan pascapertandingan. Jadi untuk mengubah jadwal ini keputusan PSSI pusat," ungkapnya.
Sementara itu Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan keprihatinannya atas kejadian berulang ini.
Baca Juga: Profil Ze Valente, Pemain PSS Sleman yang Rumahnya Dibobol Maling
"Saya pribadi dan Pemkab Sleman menyampaikan belasungkawa sebesar-besarnya, atas meninggalnya anak kami ini. Kami akan memberi santunan. Sekaligus kami serahkan [kasus ini] kepada polisi biar tuntas," ucapnya.
Berita Terkait
-
Eks Kapolsek Mulia Puncak Jaya Papua Tewas Ditembak TPNPB-OPM di Depan Warung Kelontong Miliknya
-
PSSI Siapkan 3000 Tiket untuk Suporter China Hadir ke Stadion GBK
-
Penonton Jebolan Masih Berkeliaran di Laga Timnas Indonesia vs Bahrain, Evaluasi Bakal Dilakukan
-
Mahasiswa UKI Tewas usai Pesta Miras di Kampus, Legislator PDIP: Gak Zaman Lagi 'Main' Pakai Otot
-
3 Pemain Kunci Timnas Yaman U-17 yang Perlu Diwaspadai oleh Skuad Indonesia
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini