SuaraJogja.id - Kementerian Perhubungan (kemenhub) baru saja menetapkan vaksinasi dosis ketiga atau booster menjadi salah satu syarat perjalanan transportasi umum. Kebijakan ini dikeluarkan melalui Surat Edaran (SE) Kemenhub Nomor 82 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Dalam Negeri dengan Transportasi Udara pada Masa Pandemi Covid-19.
Banyak pelaku perjalanan moda transportasi umum pun akhirnya batal berangkat karena belum mendapatkan booster. Di Stasiun Tugu misalnya, sejak diberlakukan efektif pada Senin (29/08/2022) kemarin, sudah lebih dari 70 calon penumpang Kereta Api (KA) jarak jauh batal berangkat.
"Kalau kemarin seharian ada sekitar 50 calon penumpang yang batal, hari ini saat pagi hari saja sudah ada 20 penumpang yang tidak bisa berangkat karena belum booster," ungkap Executive Vice President Daerah Operasi KAI Daop 6 Yogyakarta, Iwan Eka Putera di Stasiun Tugu Yogyakarta, Rabu (31/08/2022).
Penumpang yang batal berangkat, menurut Iwan dikembalikan uangnya 100 persen. Mereka tinggal menunggu refund atau pengembalian uang beberapa waktu setelah pembatalan.
Untuk memudahkan masyarakat dan calon penumpang mendapatkan booster, PT KAI membuka sentra booster. Calon penumpang bisa mengikuti booster di Klinik Mediska milik PT KAI yang buka setiap hari.
Vaksinasi booster ini diharapkan membuat pariwisata DIY semakin pulih dan berkembang. Apalagi beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan penggunaan transportasi umum.
"Kalau hari ini, kami tambah sentra vaksin di stasiun, tidak hanya untuk calon penumpang namun juga masyarakat umum," jelasnya.
Sementara Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah DIY, GKR Bendara mengungkapkan capaian booster masih cukup rendah. Banyak masyarakat yang menilai pandemi COVID-19 sudah berlalu.
"Karenanya mereka merasa tidak lagi membutuhkan booster," ujarnya.
Baca Juga: Sejarah Stasiun Tugu: Dari Persinggahan Angkutan Barang Jadi Stasiun Terbesar Jogja
Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 30 Agustus 2022, capaian booster di DIY baru mencapai 41,04 persen atau 1.181.900 orang dari total target 3.419.285 orang penduduk DIY. Bila vaksinasi booster tak segera digenjot, maka dikhawatirkan bisa mempengaruhi sektor pariwisata di DIY.
"Ya ini memang tingkat [capaian] booster masih kecil [di diy], jadi kita dorong terus untuk semuanya ada akses kepada booster," jelasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Analisis Tajam Sabrang Letto: Kasus Tom Lembong Jadi Pertaruhan: Wasit Tak Adil!
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo