SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut okupansi hotel mengalami penurunan. Hal ini sebagai imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum lama ini.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana mengatakan bahwa penurunan okupansi itu cukup dirasakan untuk hotel bintang dua ke bawah. Anjloknya okupansi itu buntut melambungnya harga BBM sejak pekan lalu.
"Okupansi yang sebelum kenaikan BBM rata-rata 50 sampai dengan 70 persen. Saat beberapa hari ini turun jadi 30 samapi 45 persen," kata Deddy dikonfirmasi awak media, Sabtu (10/9/2022).
"Bintang 3 sampai 5 masih lebih baik karena terbantu MICE itu tapi yang terasa bintang 2 ke bawah," sambungnya.
Dijelaskan Deddy, kenaikan harga BBM menjadi pemicu juga dalam peningkatan ongkos berbagai jasa transportasi. Kondisi itu lantas berimbas pada wisatawan yang berpikir ulang atau bahkan membatalkan agenda untuk berlibur ke Yogyakarta.
"Semenjak ada kenaikan ada beberapa travel agen yang memabatalkan reservasi karena peserta tidak mau dinaikkan tarif wisatanya. Biaya bus juga naik," terangnya.
Menurutnya kondisi itu tidak menguntungkan bagi pelaku usaha perhotelan dan restoran di Yogyakarta. Belum lagi pihaknya dihadapkan situasi yang dilematis.
Terkhusus mengenai keputusan untuk melakukan penyesuaian harga menginap bagi wisatawan atau tidak. Sebab mengingat kondisi daya beli masyarakat saat ini kembali turun yang sebelumnya belum pulih benar akibat pandemi Covid-19.
"Sangat dilematis memang bagi kami dengan hal ini karena biaya operasional naik daya beli masyarakat rendah. Kita mau menyesuaikan harga jadi ragu, bila tidak naik jadi enggak kuat," ujarnya.
Baca Juga: Libur Waisak, PHRI DIY Sebut Okupansi Hotel di Jogja Capai 90 Persen
PHRI DIY meminta ada keringanan yang diberikan pemerintah daerah agar dapat turut mengangkat beban berat saat ini. Keringanan itu salah satunya bisa dilakukan pemerintah dengan memberikan diskon pajak.
Ia menilai hal itu penting agar industri perhotelan dapat kembali bergerak. Lalu melakukan berbagai promosi agar wisatawan dapat kembali datang dan menginap di Yogyakarta.
"Ya ini kita butuh sentuhan pemerintah kota/kabupaten untuk bisa memberikan keringanan pajak hotel. Untuk beberapa bulan saja agar kami bisa beri diskon harga ke tamu sehingga promosi berjalan lagi," tandasnya.
Berita Terkait
-
Krakatau Steel Building Management Targetkan Okupansi Penyewa di Gedung KSBM Capai 100 Persen di Akhir 2024
-
Hari Ini, Sejumlah 79 Rangkaian Kereta Api Diberangkatkan dari Daop 1 Jakarta
-
Libur Lebaran 2024: Tingkat Okupansi Hotel di Bali Naik, Dominan Wisnu
-
26 Ribu Penumpang Mudik Lebaran 2024 Diangkut Whoosh, Tingkat Okupansi 95 Persen
-
Harga Mobil Listrik Merosot 50 Persen per 3 Tahun, Apa Penyebabnya?
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim
-
Potret Nadia Raysa Mantan Marselino Ferdinan: IG-nya Diserbu Penggemar Usai Menang Lawan Arab
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
Terkini
-
Terpidana Mati Mary Jane Bakal Dipindah ke Filipina, Begini Tanggapan Komnas HAM
-
Ratusan TPS Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Pengawasan
-
Banyak Aduan Tidak Ditindaklanjuti, Front Masyarakat Madani Laporkan Bawaslu Sleman ke Ombudsman DIY
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci