SuaraJogja.id - Berkolaborasi antarinstansi seperti BPN, kepolisian, dan pemerintah daerah, KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta mengintensifkan upaya penertiban dan pengamanan aset negara yang dikelola KAI.
"Ada beberapa permasalahan aset di wilayah kerja Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Misalnya pendudukan aset oleh pihak-pihak yang tidak berhak," kata Manajer Humas KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Franoto Wibowo di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, karena sudah diduduki dalam waktu yang cukup lama, maka pihak-pihak tersebut berkeinginan untuk menguasai aset, sehingga KAI Daop 6 melakukan penertiban dibantu aparat kewilayahan dan kepolisian.
Berdasarkan data, total luas aset KAI di Daop 6 Yogyakarta mencapai sekitar 16 juta meter persegi dari Purworejo hingga Boyolali Jawa Tengah.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Pertumbuhan Penumpang KRL Makin Melonjak
Namun demikian, belum semua aset tersebut memiliki sertifikat, baru sekitar 7,2 juta meter persegi yang sudah dilengkapi dengan sertifikat sebagai alas hak atas tanah.
Pada akhir Agustus, Daop 6 Yogyakarta menerima lima sertifikat hak pakai aset KAI dari BPN Kabupaten Temanggung dengan luas aset yang disertifikatkan mencapai 77.112 meter persegi.
"Kami pun memiliki Tim Khusus Internal, gabungan berbagai unit yang bertugas memberikan sosialisasi dan menertibkan administrasi pemanfaatan aset," katanya.
Secara nasional, lanjut dia, KAI juga bekerja sama dengan Arsip Nasional Belanda untuk memperoleh dokumen asli aset-aset KAI yang akan menjadi bukti bahwa aset tersebut milik KAI sejak dulu.
Jika terjadi sengketa, maka bukti arsip tersebut bisa memperkuat KAI dengan pihak yang mengklaim aset KAI.
Baca Juga: Bandar Sabu dengan Rekening Rp6 Miliar Kabur ke Bali, Asetnya Capai Rp50 Miliar
"Harapannya, upaya untuk melakukan sertifikasi dan penjagaan terhadap seluruh aset KAI, maka aset-aset negara tersebut bisa betul-betul diamankan dan tercatat secara administrasi dengan baik," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Harga BBM Naik, Pertumbuhan Penumpang KRL Makin Melonjak
-
Bandar Sabu dengan Rekening Rp6 Miliar Kabur ke Bali, Asetnya Capai Rp50 Miliar
-
KAI Tawarkan Hak Penamaan 10 Stasiun untuk Dikolaborasikan dengan Mitra
-
Potensi Indonesia Sebagai Sentral Perkembangan Kripto Dan Blockchain
-
Ditemukan Nametag Iwan Budi Paulus di TKP Jasad Terbakar Tanpa Kepala, PNS Bapenda Saksi Kasus Korupsi Aset Pemkot Semarang yang Hilang 2 Pekan
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?
-
Jemaah Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf Ungkap Penyebab Calon Haji Terlantar di Arafah
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi