SuaraJogja.id - Beberapa wilayah mengalami kekeringan akibat dampak dari penutupan sementara aliran Selokan Mataram. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pun mendistribusikan bantuan air bersih.
"Adanya kegiatan pemeliharaan dan perbaikan saluran Selokan Mataram menyebabkan aliran air dihentikan sementara selama tiga bulan sejak 1 Agustus," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Minggu.
Menurut dia, penghentian tersebut berdampak kesulitan air di beberapa wilayah akibat air sumur warga mengering. Beberapa wilayah yang terdampak tersebut yakni di Kapanewon (Kecamatan) Seyegan dan Tempel.
"Guna mengatasi kebutuhan air bersih dan air untuk kebutuhan ternak, maka kami mulai menyalurkan bantuan air bersih di wilayah wilayah yang terdampak," katanya.
Ia mengatakan, untuk wilayah terdampak dan telah dilakukan respon cepat dengan bantuan air bersih di antaranya di Dusun Susukan II RT 02 Rw 003 Margokaton, Seyegan.
"Di wilayah Dusun Susukan ini terdapat 15 kepala keluarga (KK) yang terdampak karena sumur milik warga mengalami penyusutan debit air, sehingga perlu tambahan suplai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
Makwan mengatakan di Dusun Susukan ini dilakukan distribusi air bersih melalui tampungan air hidran umum (HU) yang dapat diakses warga.
"Rencananya kami akan menambah lagi HU sebanyak dua buah untuk wilayah Dusun Susukan," katanya.
Ia mengatakan, untuk wilayah terdampak di Kapanewon Tempel meliputi Dusun Tangisan, Kelurahan Banyurejo.
Baca Juga: Distribusi Air Bersih Untuk Wilayah Kekeringan di Situbondo
"Di Dusun Tangisan ini yang terdampak meliputi sembilan KK dan 39 ekor ternak sapi," katanya.
Kemudian Dusun Jambean Banyurejo Tempel sejumlah 57 KK dan ternak sapi 19 ekor.
"Untuk penanganan darurat pemenuhan kebutuhan air bersih langkah yang dilakukan yakni penyiapan hidran umum 14 unit dan distribusi air bersih dengan armada truk tangki air," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Distribusi Air Bersih Untuk Wilayah Kekeringan di Situbondo
-
Desain Tol di Selokan Mataram Berbentuk Jembatan, Pihak Proyek Butuh Tanah Tambahan 18,8 Ha
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Kapanewon Cangkringan dan Pakem, Sempat Akibatkan Mati Listrik
-
Sebagian Rekomendasi Teknis Desain Tol Jogja di Area Selokan Mataram Sudah Diketok
-
Sebanyak 30 Titik Saluran Mataram Dikeringkan, Dikembalikan ke Desain Masa Sri Sultan HB IX
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
Terkini
-
Danais Dipangkas, Bagaimana Nasib Event Budaya Bantul di Tahun 2026?
-
Jogja Jadi Pusat Smart City Nasional 2025: JSS Jadi Kunci, Integrasi Data Dikebut
-
Ratusan Buruh Geruduk DPRD DIY, Kibarkan Bendera One Piece dan Desak Pemerintah Penuhi Tuntutan
-
Dana Transfer Dipangkas Rp250 M, Pemkot Jogja Lakukan Strategi Refocusing Anggaran
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini 3 Link Aktif Raih DANA Kaget secara Cuma-cuma