Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Jum'at, 16 September 2022 | 15:41 WIB
Pekerja menyapu kawasan Wisata Candi Prambanan yang tutup di Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (20/6/2021). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

SuaraJogja.id - Demi segera memulihkan kunjungan wisawatan seperti sebelum pandemi COVID-19, Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan terus menggencarkan promosi melalui berbagai ajang.

"Promosi-promosi melalui sejumlah event hiburan dan olahraga, memang cukup signifikan dalam mendongkrak kunjungan wisatawan ke TWC," kata General Manager TWC Prambanan Jamaludin Mawardi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat.

Menurut dia, pascapandemi COVID-19 saat ini kunjungan wisatawan ke TWC Prambanan memang belum optimal, meskipun sudah ada peningkatan.

"Namun peningkatan ini kami rasa belum optimal. Karena meskipun masih diberlakukan pembatasan kunjungan, tetapi rata-rata per hari jumlah kunjungan masih jauh di bawah kuota yang di tetapkan Satgas COVID-19 DIY," katanya.

Baca Juga: Kunjungan Wisatawan di Bantul Turun Drastis di Pekan Lalu

Ia mengatakan untuk hari-hari biasa rata-rata kunjungan wisatawan ke TWC Prambanan berkisar antara 2.000 hingga 2.500 orang, sementara pada akhir pekan bisa mencapai 3.000 wisatawan.

"Sedangkan kuota yang diberikan oleh Satgas COVID-19 adalah 7.000 wisatawan per hari," katanya.

Jamaludin mengatakan, pada saat libur panjang akhir pekan, yang biasanya karena adanya hari kejepit, kunjungan wisatawan bisa mencapai sebanyak 5.000 pengunjung dalam satu hari.

"Kemudian saat ada event hiburan, olahraga dan lainnya yang digelar di kawasan Candi Prambanan ini, kunjungan wisatawan juga bisa naik hingga menyentuh angka 5.000 pengunjung," katanya.

Ia mengatakan untuk kunjungan wisatawan mancanegara saat ini juga sudah mulai ada peningkatan rata-rata 200 hingga 250 wisatawan per hari.

Baca Juga: Pemda DIY Ambil Alih Aset Malioboro Mall, Netizen Pertanyakan Nasib Karyawan

"Puncak kunjungan wisatawan mancanegara terjadi pada Agustus hingga awal September kemarin, seiring datangnya musim liburan dan musim panas di Eropa," katanya. [ANTARA]

Load More