Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 28 September 2022 | 20:05 WIB
Panen raya bawang merah di Desa Demangrejo, Kabupaten Kulon Progo, Rabu (28/9). (ANTARA/Sutarmi)

Persoalan lainnya, yakni penanganan pasca panen. Bawang merah ditebas/dijual ditempat. Pembeli mayoritas berasal dari luar daerah. Pembeli lokal hanya sedikit sekali.

"Kami berharap pedagang lokal dibina, kami kira akan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto mengatakan persoalan ketersediaan pupuk di tingkat kios adalah kewenangan Dinas Perdagangan. Namun demikian, pihaknya akan mengkonsumsi dengan dinas yang membidangi.

"Setiap ada persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi, kami yang dicari. Padahal kami hanya menyiapkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan Rencana Definitif Kelompoktani (RDK)," katanya.

Baca Juga: Kembangkan UMKM di Kulon Progo, Puluhan Pelaku Usaha Terima NIB

Ia juga berharap kepada petani supaya tidak menjual lahan pertanian setelah dibangun jalan usaha tani. Ketahanan pangan harus tetap dijaga.

"DIY setiap tahunnya terjadi alih fungsi lahan 250 hektare. Kami mengingatkan kepada Pemkab Kulon Progo untuk mewaspadai potensi alih fungsi lahan dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta, jangan sampai ketahanan pangan terganggu," katanya. [ANTARA]

Load More