SuaraJogja.id - Tragedi Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) kemarin menyisakan kesedihan mendalam bagi semua pihak. Peristiwa memilukan itu kemudian sekaligus menjadi refleksi sejumlah kelompok suporter tim di Indonesia untuk menyudahi rivalitas kelewat batas.
Termasuk rivalitas besar yang melibatkan tiga klub dengan basis suporter yang besar asal DIY-Jawa Tengah. Ada PSIM Yogyakarta, PSS Sleman serta Persis Solo.
Narasi persatuan itu sudah mulai terlihat di berbagai sudut Kota Yogyakarta. Bukan lagi menyerukan warna kebanggan masing-masing klub tapi dilebur menjadi seruan 'Mataram is Love'.
Seperti yang terlihat di Pojok Benteng (Jokteng) Wetan tepatnya di Jalan Kolonel Sugiyono, Keparakan, Mergangsan. Tertulis dengan lantang bahwa mataram bukan lagi merah atau biru, melainkan love atau cinta.
Baca Juga: Ada Kabar Aremania Ditangkap saat Tragedi Kanjuruhan Malang, Polri Bantah dan Bilang Begini
Di samping tulisan tersebut turut tergambar tiga buah simbol hati dengan warna biru, merah dan hijau. Sebagai simbol persatuan tiga basis suporter klub tersebut.
Selain mural Mataram is Love, ada pula mural yang bertuliskan nada dukungan penuh kepada masyarakat Malang pascatragedi itu. Ada mural 'Malang Kamu Tidak Sendiri' hingga 'Pray For Malang' di sekitar lokasi yang sama.
Sebuah mural berisi pesan perdamaian antar suporter itu juga terpampang di tembok jembatan Kleringan Kewek, Tegal Panggung, Kota Yogyakarta. Lebih sederhana, mural itu bertuliskan #SepakatDamai Jogja, Solo dan Sleman dengan simbol hati berwarna biru, merah dan kuning di sisi kanannya.
Tak jauh dari Jembatan Kewek terpasang pula sebuah spanduk bertuliskan nada perdamaian antar suporter. 'Sudahi rivalitas yang sudah melewati batas'.
Bergeser sedikit ke Stadion Mandala Krida. Di sudut selatan pagar markas PSIM Yogyakarta itu tertempel berbagai tulisan tentang ucapan bela sungkawa atas tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Pelatih Arema: Ada Suporter Meninggal di Pelukan Pemain
Tidak hanya di sudut-sudut Kota Jogja saja semangat perdamaian itu tertuang. Lini masa sosial media pun juga dipenuhi semangat serupa.
Seperti yang ditunjukkan oleh Direktur Utama Persis Solo sekaligus putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dalam akun Twitter pribadinya.
"Aku akhir tahun nikah sama orang DIY. Nah ini giliran kalian @persisofficial @PSIMJOGJA untuk melakukan perubahan kecil di dunia persuporteran #MataramIsLove," tulis Kaesang lewat akun Twitternya.
Respon positif itu juga diberikan oleh CEO PSIM, Bima Sinung Widagdo. Ia menilai bahwa momentum ini dapat digunakan untuk terus membangun ikatan persaudaraan dalam sepakbola terkhusus di DIY dan Solo.
"Ini menarik sekali, saya rasa ini akan menjadi momentum bagus untuk klub dan suporter klub dengan rivalitas panas untuk melakukan konsolidasi. Di kemudian hari bisa tercipta rivalitas sehat, atraktif dan jauh dari rivalitas yang bersifat destruktif," ungkap Bima.
Pihaknya turut mengapresiasi langkah dari LIB untuk menghentikan sementara seluruh kompetisi, baik Liga 1 maupun Liga 2. Keputusan tersebut dinilai tepat mengingat untuk alasan kemanusiaan.
Ditundanya kompetisi Liga Indonesia diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. Sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Penundaan sementara diharapkan memberi kesempatan semua pihak untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh dan bisa menerapkan langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak berulang lagi," pungkas Bima.
Berita Terkait
-
Akhirnya! Jisoo BLACKPINK Dikabarkan Bakal Comeback Solo Akhir Tahun Ini
-
Yunan Helmi Gaet Waljinah dan Perkenalkan Lagu Bengawan Solo ke Generasi Muda
-
Prabowo Sebut Bahas Ini Itu Dengan Jokowi, Rocky Gerung: Ada Yang Disembunyikan
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
-
Tampil Beda, Album Solo Yuta NCT 'Depth' Dapat Pujian dari Grammy.com
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar