SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman kirim tim psikologi ke Kabupaten Malang, untuk membantu warga terdampak tragedi Kanjuruhan.
Kepala Dinkes Sleman dr.Cahya Purnama mengungkap, pengiriman tim yang terdiri dari sembilan orang itu merupakan inisiatif dari Pemkab Sleman dan disambut baik oleh pemerintah daerah Kabupaten Malang.
"Sleman datang ke sana untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental yang dialami warga, pascatragedi Kanjuruhan," ungkapnya, Jumat (7/10/2022).
Cahya menambahkan, tim berada di Malang selama tiga hingga empat hari untuk membentuk jejaring akses layanan Matahati (Masyarakat Tangguh Sehat Jiwa) kepada orang-orang yang terguncang akibat tragedi itu.
Baca Juga: Dinkes Sleman Akui Belum Bisa Tuntaskan TBC, Angka Kebal Obat Meningkat
Setelah Dinkes menyampaikan mengenai program itu dan akses terbangun, orang-orang yang membutuhkan layanan konsultasi psikologis bisa mengakses layanan Matahati.
Selama di Malang, tim Dinkes bertemu dengan perangkat daerah setempat termasuk Dinkes.
"Kami juga door to door ke Puskesmas, untuk mengetahui kebutuhan mereka dari asessment itu. Setelah terbentuk sistem, mereka bisa akses telekonsultasi dengan Pemkab Sleman," ucapnya.
"Kami juga homecare ke beberapa titik karena waktu kami terbatas," kata dia.
Sependek yang Cahya tahu, selain masih banyak korban yang menjalani masa perawatan luka, pihaknya mengkhawatirkan dampak kesehatan mental yang berpotensi ke jangka panjang.
Baca Juga: Perda KTR Mangkrak Sejak 2014, Dinkes Sleman Beberkan Kendalanya
"Karena bencana alam, non alam atau peristiwa akibat tindakan manusia seperti [Kanjuruhan] ini, kalau menimbulkan korban banyak pasti sama-sama ada dampak psikis atau mentalnya kepada masyarakat," tuturnya.
Cahya menjelaskan, tingkat kemampuan memulihkan dampak psikis dari sebuah kejadian, berbeda-beda pada setiap orang.
"Kalau orang tua ditinggal anak atau anak ditinggal orang tua, ya tergantung kesiapan mental mereka. Biasanya akan trauma mental," ucapnya.
"Ada yang lama, ada yang cepat. Ada juga kalau tidak ditangani dengan hati-hati bisa mengarah ke gangguan jiwa dan harus ditangani ke rumah sakit dan mendapat pengobatan," ungkapnya.
Eks Dirut RSUD Sleman itu berharap, kesehatan mental warga terdampak tragedi Kanjuruhan bisa kembali seperti sedia kala dan tidak mengarah ke kondisi lebih buruk.
"Laporan sementara [dari pemerintah daerah Malang] banyak yang shock dan ada yang depresi," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Psikolog Lita Gading Soroti Sikap Natalie Holscher yang Pamer Uang Saweran Saat Nge-DJ
-
Jakarta Siapkan "Teman Curhat 24 Jam": Konsultasi Psikolog Gratis, Cek Caranya!
-
Klarifikasi Novita Tandry Disebut Tak Kantongi Izin Sebagai Psikolog Klinis
-
Apa Saja Syarat Menjadi Psikolog? Novita Tandry Tengah Jadi Perbincangan
-
Siapa Suami Lisa Mariana? Disentil Psikolog gegara Istri Usik RK, Harga Dirinya Dipertanyakan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi