Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Wahyu Turi Krisanti
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 19:05 WIB
Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo saat ditemui usai gelar sosialisasi gerakan sadar wisata dan sapta pesona, Jumat (7/10/2022). - (SuaraJogja.id/Wahyu Turi)

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata Bantul ajak 10 desa di Kabupaten Bantul dalam gerakan sadar wisata dan sapta pesona. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo menuturkan kegiatan tersebut bertujuan agar desa-desa yang telah dirintis sebagai desa budaya segera terbentuk sebagai desa wisata.

"Kebetulan ada 10 desa di Bantul yang sudah desa budaya tetapi belum punya pokdarwis sehingga belum punya desa wisata," katanya, Jumat (7/10/2022).

Ia mengatakan, dibentuknya kelompok sadar wisata dan desa wisata tersebut mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 40 Tahun 2020 dimana dalam programnya mengalokasikan dari dana keistimewaan.

Baca Juga: Pengelola Breksi Sudah Siapkan Tim Khusus Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Ini Tugasnya

Pihaknya menyebutkan, alokasi dari dana keistimewaan tersebut dimaksudkan akan terjadi perguliran ekonomi di masyarakat. Terkait hal tersebut, diharapkan dana keistimewaan menjadi penguatan ekonomi dari sektor pariwisata.

"Jadi bagaimana danais (dana keistimewaan) itu tidak hanya sekali dipakai saja, tapi danais itu menjadi tonggak untuk menyiapkan SDM sehingga mampu mrmbuat kreatifitas dan disitu membuka lapangan kerja lalu tumbuh ekonomi," ujarnya.

Kwintarto menambahkan bahwa tidak semua desa yang ada di Kabupaten Bantul dapat melihat potensi di wilayahnya. Sehingga ia mengharapkan desa-desa yang dimaksud segera terbentuk kelompok sadar wisata untuk menggali potensi-potensi yang dimiliki.

"Tidak semua desa tahu cara memotret potensi. Kadang seolah-olah pariwisata itu terkait dengan keindahan alam, padahal pariwisata itu bisa budaya, craft, pendidikan, dan lain-lain. Sehingga kami akan membantu desa-desa yang belum membuat suatu pokdarwis atau desa wisata agar bisa memotret potensi," tandasnya.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Buktikan ADWI Menjadi Program yang Tepat Sasaran

Load More