Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 12 Oktober 2022 | 15:17 WIB
Kondisi tembok dalam rumah sebagai pembatas antar ruang, yang ikut miring dan rawan roboh, usai terdorong material, di Karangtanjung, Pandowoharjo, Sleman, Kabupaten Sleman, Rabu (12/10/2022). (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Sebanyak dua rumah di Padukuhan Karangtanjung, Kalurahan Pandowoharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, terdampak talut yang ambrol akibat guyuran hujan deras. 

Dukuh Karangtanjung Sunarto mengungkap, ambrolnya talut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB pada Selasa (11/10/2022). Material talut yang rontok itu menimpa dua rumah. Ia menjelaskan satu di antara rumah itu bangunan kosong, sementara satunya lagi berpenghuni.

Rumah berpenghuni yang terdampak adalah milik Dwi Setiawan (34). Korban terhitung masih memiliki silsilah kekerabatan dekat dengan Sunarto.

Saat kejadian, Sunarto juga sedang tidak berada di rumah. Namun istrinya yang ada di rumah, sempat mendengar suara serupa gemuruh.

Baca Juga: Selokan Mataram Ditutup, BPBD sleman Distribusikan Air Bersih ke Wilayah yang Kekeringan

"Istri saya langsung lari ke belakang. Begitu melihat ke belakang dan mengecek rumah mas Dwi, [istri dan anak korban] hanya kelihatan kaki. Istri [saya] lari cari bantuan," ujarnya, di sela gotong-royong, Rabu (12/10/2022).

"Dzaki (putra Dwi) sama Heni (istri Dwi) yang sempat tertimbun. Kayla, anak yang perempuan, sedang ikut mbahnya ke kios," tuturnya.

Bukan hanya istri dan putra, di rumah itu juga ada nenek pemilik rumah. Namun, longsoran talut tidak sampai merusak kamarnya.

Diketahui, material talut merusak kamar Heni dan Dzaki berada, serta ruang yang biasa digunakan sebagai musala keluarga.

Setelah mendapatkan keterangan dari istri korban, diketahui Heni dan Dzaki sedang tiduran saja di kamar. Dari sana diketahui, istri korban sebatas mendengar suara gemuruh.

Baca Juga: Jangan Panik, BPBD Sleman Bakal Bunyikan 29 EWS di Lereng Merapi Peringati HUT RI Ke-77

"Ia mencoba mendekap anaknya. Kalau ada apa-apa anak ndak kaget, mungkin tidak menyangka jadi begitu (talut ambrol)," ungkapnya.

Setelah mengetahui kejadian, warga langsung bergotong-royong mengevakuasi material dan korban bersama warga. Gotong-royong membersihkan sisa material masih berlanjut pada hari ini.

Tahap berikutnya, akan dilakukan gotong-royong membangun lagi rumah korban.

Pemkab Sleman Salurkan Bantuan

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo datang ke lokasi bencana talut ambrol Karangtanjung, Rabu siang.

Didampingi BPBD Sleman dan Dinsos Sleman, Kustini mengungkap bahwa kondisi rumah warga yang terdampak talut ambrol tersebut dinyatakan mengalami kerusakan berat.

"Keluarga yang mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut telah mendapatkan perawatan," ucapnya.

Ia juga meminta masyarakat lebih waspada dengan potensi dampak dari adanya hujan lebat, sebagai imbas cuaca ekstrem yang sedang berlangsung.

Pemkab Sleman melalui BPBD Sleman memberikan bantuan penuh sebesar Rp 50 juta untuk korban, untuk perbaikan rumah.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan menjelaskan, bantuan yang diberikan Pemkab Sleman didasarkan atas Perbup No.56 tahun 2021 mengenai Pedoman Pengelolaan Bantuan Bencana.

Maka, Pemkab Sleman selanjutnya memberikan bantuan penuh dengan salah satu pertimbangan, yakni korban merupakan warga yang masuk dalam kategori KK miskin. 

Kontributor : Uli Febriarni

Load More