SuaraJogja.id - Indonesia merupakan salah satu negara yang populasi umat Islamnya terbesar di dunia. Namun industri halal belum banyak berkembang di negara ini.
Mirisnya justru Amerika Serikat (AS) yang menjadi negara eksportir produk halal terbesar di dunia. Sementara Indonesia sendiri justru merupakan negara keempat terbesar di Indonesia yang menjadi konsumen produk halal.
"Dari seluruh negara, eksportir produk halal paling tinggi memang amerika [serikat], kita jadi negara keempat terbesar yang impor dan jadi konsumen," ungkap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY, Heroe Poerwadi dalam Halal Festival di Yogyakarta, Rabu (19/10/2022).
Menurut mantan Wakil Wali kota Yogyakarta tersebut, di tingkat ASEAN, Indonesia juga masih harus bersaing keras dengan Malaysia untuk bisa memasarkan produk-produk halalnya. Negara Jiran tersebut secara masif mengembangkan beragam produk dan program halal yang dijual ke negara lain, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Kendalikan Inflasi Harga Kebutuhan Bahan Pokok di Musim Hujan, Disperindag DIY Gelar Pasar Murah
Indonesia pada 2017 lalu baru mampu memasarkan mengekspor 12,5 persen produk halal dari total ekspor nasional. Jumlah tersebut setara dengan 45 Miliar USD dari total 360 Miliar USD.
Tak hanya Malaysia, Thailand juga tengah gencar memasarkan pariwisata halal, termasuk untuk kuliner. Begitu pula dengan Taiwan dan Hongkong yang bekerja keras menjadi produsen produk halal.
"Nah makanya kita ingin mengkonsolidasian potensi-potensi produk halal kita. Untuk yogyakarta yang paling besar produk fashion yang banyak diekspor [sebagai produk halal]," tandasnya.
Melalui konsolidasi antarstakeholder tersebut, diharapkan pengembangan wisata halal juga bisa dioptimalkan. Selain itu kuliner halal yang dikembangkan bersama UMKM-UMKM di DIY.
"Sarena selama ini kuliner halal memiliki nilai jual yang tinggi, termasuk saat pandemi kemarin," ujarnya.
Baca Juga: Pemda DIY Tegaskan Semua Tahap Pembangunan Tol Harus Sesuai Prosedur
Sementara Ketua Panitia Halal Festival, Sarwi Peni Wulandari mengungkapkan, sebenarnya pemerintah sudah mulai gencar dalam pengembangan ekspor produk halal. Bahkan Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin melakukan lawatan ke negara tetangga untuk membahas produk halal dari Indonesia.
"Karenanya daerah mendukung upaya pemerintah menjadi pusat produsen halal," ujarnya.
Berbagai regulasi, fasilitas dan lainnya dibutuhkan para produsen produk halal untuk bisa memaksimalkan pemasarannya. Salah satuya kebijakan aturan produk yang wajib menyertakan sertifikasi halal.
"Fasilitasi dan literasi ini sangat kami butuhkan selain event-event produk halal yang butuh disuport," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
TKP ABA Mulai Dipasang Pagar, Jukir dan Pedagang Masih Beraktivitas
-
Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara
-
Wacana Buku Cetak di Sekolah Rakyat Jadi Penyelamat, Industri Percetakan Dapat Angin Segar
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Klik Link, Langsung Cuan di Sini
-
Dari Gudeg hingga Inovasi, Yogyakarta Gelar Pameran Makanan Minuman Bertaraf Internasional