SuaraJogja.id - Penumpukan sampah terjadi sejak beberapa hari terakhir di Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul. Hal ini mengakibatkan antrian panjang truk-truk sampah menuju TPST Piyungan.
Persoalan ini terjadi karena TPST Piyungan tengah memasuki masa pemeliharaan dan perbaikan. Pemeliharaan dilakukan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) untuk instalasi pengolahan limbah lindi. Direncanakan perbaikan dilakukan hingga enam bulan ke depan.
"Memang ada penumpukan sampah di beberapa titik Kota Jogja dan sleman karena TPST piyungan mengalami penutupan pada 22-23 Oktober 2022 lalu karena aktivitas pemeliharaan," papar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo Aji saat dikonfirmasi, Kamis (27/10/2022).
Untuk mengantisipasi terjadinya kembali darurat sampah akibat kendala pengiriman sampah ke pembuangan terakhir, DLHK DIY melakukan pengaturan waktu pembuangan sampah ke TPST Piyungan. Jadwal diatur per hari di tingkat kabupaten/kota.
"Kalau Rabu [26/10/2022] kemarin, TPST Piyungan hanya menerima sampah dari Kabupaten Sleman," ujarnya.
Sedangkan untuk Kamis ini, menurut Kuncoro, giliran sampah dari Kota Jogja yang dikirim ke pembuangan sampah ke TPST Piyungan. Besok Jumat (28/10/2022) giliran Bantul yang mendapatkan ijin membuang sampah ke TPST Piyungan.
"Pengaturan ini memang untuk mengurangi antrean dalam rangka penataan. Jadi tidak ditutup jadi hanya digilir saja," jelasnya.
Kuncoro menyebutkan, pengaturan jadwal pembuangan sampah saat ini masih bersifat uji coba. Nantinya Pemda DIY akan melakukan evaluasi dari program tersebut.
Apabila efektif, maka jadwal pembuangan sampah akan diberlakukan dalam jangka waktu panjang. Diharapkan kebijakan tersebut akan mengurai antrian panjang menuju TPST Piyungan.
Baca Juga: Profil TPST Piyungan, Muara Sampah di Yogyakarta yang Menggunung Tak Terkelola
"Nanti hari Sabtu kita evaluasi karena persoalan kemarin ada antrian panjang kita coba selesaikan untuk coba mengatur waktunya. Kalau efektif nanti kita akan coba tata lebih baik lagi," ujarnya.
Kuncoro mengakui saat ini beban TPST Piyungan untuk menampung sampah sudah sangat tinggi. Rata-rata sampah yang dikirim dari tiga kabupaten/kota mencapai 750 ton per hari.
Bahkan selama masa liburan jumlahnya mengalami peningkatan hingga lebih dari 900 ton per hari. Karenanya Pemda akan memanfaatkan zona transisi TPST Piyungan seluas 2,1 hektar untuk menampung sampah.
Penggunaan dua zona TPST Piyungan yang biasa digunakan untuk pembuangan pun akan dihentikan. Dua zona tersebut sementara waktu tidak digunakan menampung sampah selama proses pemeliharaan berlangsung.
"Sudah ada pengadaan di zona transisi kita akan isi di zona transisi dulu sambil menunggu masa pemeliharaan. Kemungkinan zona A dan B akan kita tutup sementara sekaligus uji coba masa pemeliharaan," kata dia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
4 Mobil Bekas Mesin Diesel dengan Kabin Luas, Performa Teruji untuk Perjalanan Jauh
-
Bakal Sikat Thailand, Siapa Lawan Timnas Indonesia di Final Piala AFF U-23 2025?
-
Harga Emas Antam Tiba-tiba Jatuh Jadi Rp 1.945.000/Gram
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
Terkini
-
Geger Beras Oplosan di Gunungkidul? Ini Fakta Sebenarnya
-
Magma Kaya Potasium: Ancaman Kaldera Tersembunyi? UGM Teliti Evolusi Gunung Api di Indonesia
-
Bantul Jadi Kampung Perikanan Nasional: Ini Strategi Jitu Dongkrak Ekonomi Desa Lewat Ikan
-
Di Balik Jeruji Besi, Asa di Hari Anak: Remisi & Momen Haru di LPKA Yogyakarta
-
Yogyakarta Gandeng Korporasi Lawan Stunting: Ratusan Balita Jadi Prioritas