SuaraJogja.id - Polres Bantul telah menerima laporan adanya dugaan kekerasan seksual yang dialami atlet gulat putri asal Bantul. Unit PPA Polres Bantul pun telah melakukan pengecekan lokasi kejadian.
Disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Bantul Archye Nevada, pada Jumat (28/10/2022) Unit PPA melakukan pemeriksaan terhadap korban untuk memberikan keterangan saksi-saksi kejadian. Adapun proses berikutnya pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi.
"Korban baru dilaksanakan pemeriksaan, baru menyampaikan saksi-saksi yang mengetahui," terang Archye, Jumat (28/10/2022)
Ia menyebutkan, berdasarkan keterangan korban Unit PPA Polres Bantul telah mendapatkan lokasi terjadinya peristiwa tersebut. Untuk itu kepolisian langsung melakukan cek TKP terkait kejadian tersebut.
"Hari ini setelah diperiksa kami langsung cek TKP, kemudian kami akan laksanakan pemeriksaan saksi-saksi," jelasnya.
Adapun pemeriksaan terhadap para saksi akan dilakukan pada pekan depan. Archye menegaskan bahwa saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Ia mengatakan, untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, pihaknya membutuhkan hasil psikologi korban, yang dalam hal ini korban didampingi oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry menyampaikan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (27/7/2022) pagi. Adapun terduga pelaku merupakan seorang pelatih berinisial AS (27).
"Benar adanya laporan kejadian pelecehan seksual fisik yang terjadi di sasana di Kapanewon Sanden, Bantul pada hari Rabu (27/7/2022) pukul 09.00 WIB dan dilaporkan pada Kamis (27/10/2022) pukul 16.00 WIB," kata Jeffry.
Berdasarkan keterangan korban, mulanya terlapor menghubungi korban dan memberitahukan untuk melaksanakan latihan gulat di lokasi kejadian. Kemudian pada 27 Juli 2022 pukul 08.30 WIB korban datang ke sasana umtuk melakukan pelatihan.
"Korban datang ke sasana dan di dalam sasana tersebut hanya ada terlapor dan korban, kemudian korban ganti baju dan langsung melaksanakan pemanasan," ujarnya.
Jeffry menambahkan, setelah melakukan pemanasan, terlapor mendekati dan mengajak berbincang korban. Tak lama setelah itu terlapor melakukan tindakan tercela terhadap korban. Korban pun sempat berontak, namun terlapor melakukan pemaksaan terhadap korban.
Berita Terkait
-
Atlet Gulat Putri Diduga Alami Kekerasan Seksual oleh Pelatihnya, Disdikpora: Kita Lacak kalau Perlu Ikut Usut Kasusnya
-
Prihatin! Kasus Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik Ternyata Naik Drastis
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik Naik 108 Kali Lipat
-
Atlet Gulat Putri Asal Bantul Alami Dugaan Kekerasan Seksual oleh Pelatihnya, Polres Bantul: Ada Unsur Perbuatan Cabul
-
Depresi hingga Nekat Self Harm, Atlet Gulat Asal Bantul Diduga Alami Kekerasan Seksual oleh Pelatihnya Sendiri
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak
-
UII Pasang Badan Bela Aktivis: 'Kami Tolak Perburuan Dalang Kerusuhan, Ini Pembungkaman!
-
'Kuburan Demokrasi' Dibuat di UII: Mahasiswa Geram, Tuntut Pembebasan Paul dan Aktivis Lain
-
Dari Lorong Sempit Jadi Ladang Rezeki: Kisah Emak-Emak Rejosari Ubah Kampung Jadi Produktif di Jogja