SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, menjamin ketersediaan bahan pokok di wilayah ini aman hingga akhir tahun, meski ada beberapa komoditas yang harganya mulai naik seperti beras dan daging ayam.
Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana di Kulon Progo, Minggu, mengatakan berdasarkan laporan pemantauan harga kebutuhan pokok di tingkat pasar rakyat, kebutuhan bahan pokok masih aman meski ada yang berkurang.
"Ketersediaan pangan di Kulon Progo berdasarkan identifikasi 13 komoditas utama di Kulon Progo, tahan sampai dua bulan ke depan," kata Tri Saktiyana.
Ia mengakui dalam dua bulan ke depan terjadi penurunan stok, namun ada yang panen khususnya komoditas lokal seperti beras dan tanaman hortikultura sehingga berputar.
Baca Juga: Diduga Jadi Korban Tabrak Lari, Petani Asal Kulon Progo Tewas di Pinggir Jalan
Pada Desember ini ada beberapa wilayah yang panen meski sedikit terganggu produksinya seperti di Nanggulan, Kalibawang, Lendah dan Galur karena curah hujan tinggi.
"Kami berupaya menekan dampak dari potensi bencana hidrometeorologi supaya tidak mempengaruhi produksi pangan di Kulon Progo," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulon Progo Sudarna mengatakan pihaknya mengintensifkan pemantauan harga kebutuhan pokok di enam pasar rakyat untuk memastikan ketersediaan dan tingkat harga.
Sebelumnya, Disdagin melakukan pemantauan setiap Senin dan Kamis, namun sekarang dilaksanakan setiap hari.
"Hal ini kami lakukan untuk memastikan harga dan ketersediaan pangan di tingkat pasar rakyat. Sehingga bila terjadi kenaikan langsung bisa ditangani," katanya.
Ia mengatakan ada beberapa komoditas bahan pokok yang baik, yakni beras, dan cabai. Kenaikan harga beras masih sekitar Rp200 hingga Rp500 per kilogram, sementara harga beras Rp10.500 per kilogram.
"Harga beras masih wajar. Kalau harga cabai tergantung pada hasil panen di tingkat petani," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
SAM Air Gandeng Asian One Air Distribusi Beras ke Pelosok Papua
-
Perkuat Ketahanan Pangan, Bulog Teken Kerjasama dengan NCL I.P, Timor Leste
-
Maaf Rakyat! Meski Susah Beli Beras dan Hidup Pas-pasan, Sri Mulyani Tetap Bakal Naikkan PPN 12%
-
Link Send The Song XYZ Bahasa Indonesia: Bikin Pesanmu Lebih Romantis dengan Lagu!
-
Ikut Tren Send The Song Aman atau Tidak? Hati-hati, Cek Penjelasannya!
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO