SuaraJogja.id - Gerhana bulan total akan terjadi hari ini, Selasa 8 November 2022. Langit di Indonesia akan mengalami penampakan yang jarang terjadi.
Fenomena gerhana bulan total dapat disaksikan di beberapa wilayah dan berikut 14 mitos gerhana bulan yang harus kalian ketahui seperti dikutip dari ulasan Dosen Jurusan Syariah STAIN Kudus Sayful Mujab.
1. Sebagian masyarakat Jawa mempercayai saat terjadinya gerhana bulan maka akan ada bencana atau bala’ (kutukan). Kendati demikian, jika musim tanam, masyarakat Jawa biasanya akan pergi ke sawah mereka masing-masing untuk membangunkan tanaman-tanamanya agar tidak menjadi korban dari keganasan makhluk yang memakan bulan. Bagi mereka yang memiliki binatang ternak, mereka akan membangunkan hewan peliharannya agar terselamatkan dari kekejaman gerhana.
2. Dianjurkan bagi kalian untuk mandi di telaga pada saat terjadinya gerhana bulan, hal itu bisa menjadikan wajah dan tubuh kalian bersinar sehingga membuat kalian disayang banyak orang.
3. Jika gerhana bulan terjadi saat bulan Muharram, maka mitos yang beredar ialah akan adanya wabah penyakit yang dibarengi dengan meningkatnya semua harga bahan pokok. Selain itu juga menjadi tanda akan adanya pemimpin/raja di suatu negeri yang meninggal.
4. Gerhana Bulan yang terjadi di bulan Shafar, maka kemungkinan selama tiga bulan tak akan turun hujan dan sesekali akan terjadi angin kencang.
5. Jika gerhana bulan terjadi bulan Rabiul Awwal dalam penanggalan Islam, menjadi sebuah petanda jika sang pemimpin/raja dirundung susah hati namun tak diketahui oleh rakyatnya.
6. Jika terjadi pada Rabi’al-akhir, tanda akan adanya wabah penyakit yang menimpa orang-orang miskin.
7. Adapun mitos yang mengatakan, Gerhana Bulan yang terjadi bulan Jumadi- Al-akhir, menjadi kabar baik di mana harga sandang dan pangan mengalami penurunan.
Baca Juga: Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Total 8 November 2022 Malam Ini
8. Namun ada juga yang beranggapan saat Gerhana Bulan terjadi di Jumadi Al-akhir, tanda akan turunnya hujan namun di sisi lain akan banyak hewan peliharaan yang mati.
9. Jika terjadi pada bulan Rajab, akan banyak orang yang berselisih paham di tengah kebutuhan hidup akan mudah dan murah.
10. Tak hanya itu, Gerhana Bulan di bulan Sya’ban, sebuah tanda adanya wabah menular, namun harga sandang dan pangan bisa diperoleh dengan mudah.
11. Jika terjadi pada bulan Ramdhan, pertanda akan munculnya musim hujan berkepanjangan yang diberangi dengan kilatan petir dan gemuruh Guntur.
12. Adapun Gerhana Bulan yang terjadi pada saat bulan Syawal, menjadi tanda bahwa semua kebutuhan bahan pokok akan mengalami kenaikan.
13. Mengingat manusia makhluk yang kerap bersinggungan dengan makhluk lain, ada mitos yang menyebut Gerhana Bulan yang terjadi saat bulan Dzulqa’dah, sebuah tanda akan banyak orang menderita dikarenakan adanya kerusuhan yang terjadi di dalam negerinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
24 Jam di Malioboro Tanpa Kendaraan: Wali Kota Pantau Langsung, Evaluasi Ketat Menuju Pedestrian Permanen
-
Target Ambisius Bantul, Kemiskinan Bakal Hilang di 2026, Ini Strateginya
-
Setelah Musala Al-Khoziny Ambruk: Saatnya Evaluasi Total Bangunan Sekolah & Ponpes, Ini Kata Ahli UGM
-
Kabar Baik Petani Sleman: Penutupan Selokan Cuma 5 Tahun Sekali! Ini Kata Bupati
-
DIY Kena Pangkas Anggaran Rp170 Miliar! Begini Strategi Pemda Selamatkan APBD