SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) DIY memberikan penghargaan kepada 323 peserta didik dan tenaga pendidik yang berhasil meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional di Amongrogo Yogyakarta, Selasa (08/11/2022). Jumlah penerima menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini terjadi karena selama pandemi COVID-19, jumlah siswa dan guru yang mengikuti kompetisi menurun. DIY bahkan tidak mengirimkan kontingen keluar negeri karena pembatasan mobilitas masyarakat.
"Ini sebenarnya ajang rutin tahunan yang kita selenggarakan setiap tahunnya. Kemarin sempat terhenti karena pandemi dan sekarang kita selenggarakan kembali. Jumlah penerima tahun ini menurun sedikit dibanding sebelumnya, karena memang ada beberapa ajang yang tidak dilaksanakan dua tahun terakhir," papar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (kadisdikpora) DIY, Didik Wardaya disela acara.
Menurut Didik, dari 323 penerima Anugerah Prestasi 2022 tahun ini, sebanyak 41 orang diantaranya merupakan atlet, wasit atau juri yang meraih prestasi di SEA Games dan Asean Paralympic Games (APC) 2022. Sedangkan 288 orang meraih prestasi di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga.
Baca Juga: Potensi Bencana Tinggi di Musim Hujan, Begini Antisipasi dari BPBD DIY
Mereka membawa pulang 17 medali emas, 15 perak dan 8 perungu di berbagai ajang kompetensi tingkat internasional. Sedangkan di tingkat nasional, DIY berhasil mengumpulkan 111 medali emas, 68 perak dan 97 medali perunggu.
"Selain itu tiga penghargaan terbaik dan empat penghargaan khusus,” jelasnya.
Didik menambahkan, di bidang pendidikan, prestasi yang diraih para pelajar DIY ini berasal dari tiga bidang keilmuan dibawah kordinasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Yakni bidang ilmu pengetahuan dan bidang teknologi.
Sedangkan di bidang seni dan olahraga, prestasi diraih siswa dibawah Kementerian Pemuda dan Olahraga. Mulai dari Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), Pekan Olahraga Nasional (PON), hingga kompetisi tingkat regional dan nasional.
Dalam pemberian anugerah kali ini. setiap siswa mendapatkan penghargaan uang pembinaan. Siswa dengan penghargaan tertinggi di tingkat internasional diberikan uang pembinaan hingga Rp 40 juta.
Baca Juga: Sejumlah Ruas Jalan Provinsi di DIY Rawan Longsor, Berikut Titiknya
“Tujuan pemberian anugerah berupa uang kepada mereka yang berprestasi ini sebagai upaya merangsang para atlet maupun adik-adiknya untuk terus berlatih dan meningkatkan prestasi,” imbuhnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Dana Keistimewaan DIY Lahirkan 4 Film Pendek, Siap Menggugah Hati dan Pikiran!
-
Juni 'Mengerikan' Menanti Prabowo: Beban Utang Jatuh Tempo Capai Rp 178 Triliun, Warisan Pandemi
-
Kemendagri Memperoleh Penghargaan Dari Ombudsman RI, Dinilai Patuh Selenggarakan Pelayanan Publik
-
Biar Beda dengan Tetangga, Viral Bapak Ini Cetak dan Pajang Semua Prestasi Anaknya Jelang Lebaran
-
Ajang Internasional iF Design Award 2025 Anugerahkan Penghargaan untuk Desain Unik wondr by BNI
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jordi Amat
- Sosok Pengacara Paula Verhoeven, Adabnya di Podcast Jadi Perbincangan
- Mobil Bekas Eropa Murah di Bawah Rp50 Juta, Ini Rekomendasinya Lengkap dengan Spesifikasi dan Pajak
- Daftar Kode Redeem FF Token SG2 Terbaru, Lengkap Sepanjang April 2025
- 12 Potret Rumah Mewah Luna Maya: Usung Modern Tropis, Pakai Listrik 33 Ribu Watt
Pilihan
-
Pratama Arhan Mulai 'Terbuang' dari Timnas Indonesia, Mertua Acuh: Terserah
-
Heboh Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Jepang-Eropa Harga di Bawah Rp100 Juta
-
Lulu Hypermarket BSD Milik Muslim Kaya Bangkrut, Punya Harta Rp 93 Triliun
-
Investor Batalkan Proyek Baterai EV Indonesia, Investasi Lebih dari Rp300 T Lenyap
Terkini
-
Korupsi Makin Gila, Novel Baswedan Desak RUU Perampasan Aset Segera Disahkan
-
Buruan, Ini Link DANA Kaget Terbaru untuk Warga Jogja Jangan Sampai Kehabisan
-
Drama TKP ABA Jogja, Sewa Habis, Pedagang dan Jukir Ngotot Tolak Relokasi
-
SMA Kembali ke Jurusan, Guru dan Siswa Panik Tanpa Juknis
-
AS 'Gertak' Soal QRIS, Dosen UGM: Jangan Sampai Indonesia Jadi "Yes Man"