SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman berencana mengevaluasi menyeluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Sleman.
Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris Dinkes Sleman Isa Dharmadjaja, Senin (14/11/2022). Menyusul adanya kabar Puskesmas Berbah telah menolak pasien yang merupakan korban kecelakaan, Minggu (13/11/2022).
"Ini sedang dalam proses untuk evaluasi menyeluruh," kata dia.
Isa menyebut, menanggapi adanya laporan itu, Dinkes telah meminta Kepala Puskesmas untuk membuat tindakan perencananan dan penindaklanjutan.
Menurut Isa, pihaknya juga sudah melakukan inspeksi ke lokasi dan meminta klarifikasi.
Ia menambahkan, Puskesmas yang buka 24 jam idealnya bisa melayani pasien gawat darurat seperti melahirkan atau korban kecelakaan.
Namun ia mengakui, Puskesmas di Kabupaten Sleman memiliki keterbatasan sumber daya manusia. Tidak selalu ada tim dokter jaga yang stand by 24 jam di setiap Puskesmas.
"Kalau ada dokter yang jaga, itu di IGD tidak masalah. Tetapi kalau tidak ada, bisa dirujuk ke rumah sakit terdekat," ungkapnya.
Ketika membuat rujukan, pasien juga tidak kemudian dilepas begitu saja oleh Puskesmas. Melainkan perlu diberikan penanganan pertama terlebih dahulu.
Baca Juga: Bawa Korban Kecelakaan yang Terluka dan Berdarah ke Puskesmas, Jimmy: Mbak Itu Menolak Kami
"Supaya tidak terjadi keparahan yang lebih dari kondisi awal. Kalau itu pasien bersalin, kondisi darurat, berarti harus pasang infus, ketika dia kondisi stabil baru dirujuk ke rumah sakit," ungkapnya.
"Kalau dia pasien fraktur, patah tulang, diberi pertolongan pertama dulu, setelah stabil baru dirujuk ke rumah sakit," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Puskesmas Berbah dikabarkan menolak pasien korban kecelakaan yang dibawa oleh relawan, Minggu malam. Alasan tim medis di sana, karena mereka tidak berani melakukan tindakan.
Saat relawan akan meminta pertolongan mengantar ke rumah sakit dengan ambulans, Puskesmas juga tak berkenan. Alasannya tak ada driver ambulan yang bertugas malam itu.
Ketua Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta Budhi Masturi membenarkan adanya kesalahan prosedur dalam penanganan pasien kecelakaan di Puskesmas Berbah.
"Menurut perawat, mereka [korban dan relawan yang menolong] masih bisa melakukan rujukan secara mandiri, ke rumah sakit. Jadi tidak dilakukan tindakan awal dan tidak diberi rujukan," ujarnya.
Berita Terkait
- 
            
              Bawa Korban Kecelakaan yang Terluka dan Berdarah ke Puskesmas, Jimmy: Mbak Itu Menolak Kami
- 
            
              ORI DIY Sesalkan Minimnya Pengetahuan Tim Medis di Puskesmas Berbah yang Diduga Tolak Pasien Korban Kecelakaan
- 
            
              Gedung Puskesmas Wanakerta Karawang Rusak Parah, Warga Dilayani di Rumah Kontrakan
- 
            
              Polres Purworejo Tangani Kasus Dugaan Polisi Selingkuh dengan Bidan Puskesmas, Segera Digelar Sidang Etik Profesi
- 
            
              Terima Kontrak Kinerja 63 Kepala Puskesmas, Wali Kota Surabaya Minta Pelayanan Wajib Selesai Minimal 25 Menit
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu
- 
            
              Mengatur Cash Flow Rumah Tangga: Kenapa Token Listrik Perlu Masuk Daftar Prioritas
- 
            
              Ramai Motor Mogok Massal di Jawa Timur, Pakar Sebut Tak Terkait Campuran Etanol di Pertalite
- 
            
              Dear Presiden Prabowo, Judol Ancam Program Pro-Rakyat, Terbitkan PP PSE!
- 
            
              Bantul Rombak Pejabat Tinggi! Ini Alasan dan Janji Bupati Soal Pelayanan Publik