SuaraJogja.id - Nama Moeldoko kerap menjadi sorotan publik setelah dirinya resmi diangkat sebagai Kepala Staf Presiden (KSP). Namun capaiannya saat ini bukanlah sesuatu yang terjadi secara instan, melainkan membutuhkan kerja keras serta dedikasi yang tinggi.
Banyak yang tidak tahu bahwa Moeldoko lahir dari keluarga miskin. Ayahnya, Moestaman, merupakan seorang petani, sedangkan ibunya, Asfuah, hanyalah seorang ibu rumah tangga.
Sebagaimana anak-anak desa pada umumnya, Moeldoko kecil kerap turun ke sawah untuk membantu ayahnya. Hal itu biasanya ia lakukan setelah pulang dari sekolah.
Jenderal TNI (Purn) Moeldoko lahir di Kediri, pada 8 Juli 1957. Ia merupakan anak bungsu dari 12 bersaudara. Jabatan yang ia emban saat ini merupakan tugas yang kedua kalinya yang ia sandang sebagai KSP.
Baca Juga: KTT G20 Jadi Upaya Turunkan Tensi Geopolitik, Moeldoko: Momentum Galang Perdamaian Dunia
Meski terlahir dari kalangan orang miskin, Moeldoko tak patah semangat, ia yakin melalui pendidikan dirinya bisa mengubah nasib keluarganya menjadi lebih baik.
Terbukti dari anak-anak seusinya di kampungnya, hanya Moeldoko dan satu temannya lagi yang melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA.
Kehidupan Moeldoko lantas berangsur membaik saat dirinya menempuh pendidikan militer. Dikatakan lebih membaik karena di akademi militer pola makannya teratur, dalam sehari ia bisa makan tiga kali. Hal tersebut sebelumnya jarang ia lakukan.
Setelah lulus dari akademi militer, Moeldoko langsung menjalani beragam macam penugasan, salah satunya saat era reformasi pada tahun 1998.
Di era roformasi inilah karier Moeldoko berkembang pesat, dari yang awalnya menjadi sekretaris pribadi Wakil Kepala Staf TNI AD hingga puncaknya dia diangkat menjadi Panglima TNI.
Baca Juga: Sambut KTT G20, Moeldoko: Momentum Bagus untuk Galang Kedamaian Dunia
Setelah purna masa jabatannya sebagai Jenderal, Moeldoko saat ini menempati posisi sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) untuk yang kedua kalinya.
Berikut perjalanan karier Moeldoko di dunia Militer hingga menjadi Kepala Staf Kepresidenan (KSP)
- Panglima Divisi I Kostrad
- Panglima Daerah Tanjungpura
- Panglima Daerah Militer Siliwangi
- Wakil Gubernur Lemhanas RI 2011
- Kepala staf TNI AD 2011-2013
- Panglima TNI 2013-2015
- Kepala Staf Kepresidenan RI 2018 – sekarang.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Beri Dukungan Saat Hari Libur, KSP Pastikan Prabowo Tak Langgar Aturan Apa pun Saat Endors Luthfi-Taj Yasin
-
Moeldoko Pernah Banting 'Jam Tangan Mewah', Pejabat Kejagung Diharap Berlaku Sama
-
Bukan untuk Campuri Pekerjaan Kementerian, Ternyata Ini Alasan Prabowo Bentuk Badan-badan Baru
-
Wakil KSP Ungkap Alasan Penunjukan Mayor Teddy Sebagai Seskab
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi