SuaraJogja.id - Nasib menyedihkan dialami oleh Gimin warga Dusun Gunungasem RT 020 RW Kalurahan Ngoro-oro Kapanewon Patuk Gunungkidul. Lelaki berumur 68 tahun ini harus hidup dalam 'penjara' di rumahnya sendiri.
Selama 8 tahun, Mbah Gimin hidup di balik jeruji besi di rumahnya. Ruang kecil berukuran 2 x 4 meter yang gelap dan lembab dan tentu saja bau ini menjadi tempatnya beraktivitas selama ini. Tak ada yang bisa dilakukan Mbah Gimin kecuali mengeruk tanah.
Meskipun memiliki rumah yang berukuran cukup besar yaitu 12 X10 meter, namun Mbah Gimin dipaksa tinggal di kamar pengap tersebut. Rumahnya yang sunyi di bawah hutan bambu dan jauh dari pemukiman membuat suasana terasa horor.
Setiap malam, Mbah Gimin berteriak- teriak layaknya orang kesurupan. Suasana semakin mencekam ketika dinihari tiba karena Mbah Gimin seolah menghantui.
Di dalam kamar kecil tersebut, Mbah Gimin menjalani rutinitasnya mulai dari makan, tidur ataupun buang air. Sementara untuk tidurnya, lelaki ini hanya beralaskan karpet plastik yang digelar di lantai.
Untuk makan sehari-hari, dia mendapat pasokan dari keponakannya yang bernama Giyanto. Keponakannya inilah yang selama ini mencukupi berbagai kebutuhan Mbah Gimin.
Sengaja Dikurung karena Membahayakan
Dukuh Gunungasem, Ika Wijayanto mengakui warga Gunungasem memang sengaja mengurung Mbah Gimin karena dinilai membahayakan keselamatan warga sekitar. Sudah 8 tahun ini Mbah Gimin berada di dalam kamar 'tahanan' di rumahnya.
"Warga bersama kerabat memutuskan agar Mbah Gimin dikurung di dalam kamar karena ketika berada di luar, dia sangat membahayakan. Pokoknya kalau di luar itu mengancam kami,"tutur Ika, Rabu (16/11/2022)
Ika mengatakan apa yang diderita Mbah Gimin sebenarnya penyakit keturunan. Karena ada keluarganya dulu yang juga mengalami gangguan jiwa. Dulu awalnya Mbah Gimin memiliki kehidupan normal layaknya pemuda biasa.
Namun kemudian dia pergi belajar di Pondok pesantren. Dan ketika keluar dan pulang ke rumahnya di Dusun Gunungasem, perilakunya berubah. Sejak keluar itulah, Mbah Gimin seolah mengalami gangguan jiwa.
"Mbah Gimin sering bergumam sendiri dan bahkan sering merusak rumah warga,"ujar dia.
Mbah Gimin sering melempari rumah warga dengan batu yang ukurannya tidak kecil. Tak hanya itu, setiap mobil melintas juga tak luput dari lemparan batu Mbah Gimin. Sudah beberapa rumah yang mengalami kerusakan akibat ulah Mbah Gimin.
Tak sampai di sini, Mbah Giminpun sering mengejar warga sembari membawa parang ataupun celurit. Oleh karenanya, warga merasa terancam terlebih Mbah Gimin berkeliarannya setiap malam hari.
"Warga di sini merasa terancam dan takut. Kalau dia bebas bisa kami jadi sasaran penganiayaan,"ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Gaji Anggota DPR Pajaknya Ditanggung Negara
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Batal Hadapi Kuwait di FIFA Matchday September 2025
-
Ditemukan di Tempat Sampah, Ditolak Panti Asuhan: Kisah Lily yang Jadi Jawaban Doa Nagita Slavina
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
-
Lukisan Borobudur Bersepuh Emas Putih
Terkini
-
Kiper PSIM Jadi Pahlawan, Gagalkan Penalti Klok di Detik Akhir, Persib Gagal Raih Poin Penuh
-
Polemik Royalti Lagu: Transparan atau Tidak? Temuan Pakar UGM Bongkar Borok Sistem Distribusi
-
Kuasa Hukum Keluarga Diplomat Arya Daru Tegaskan: 'Tidak Ada Masalah Mental! Keluarga Lebih Tahu!
-
Masa Depan Generasi Jawa Terancam? PKS DIY Siap Perangi Miras Online dan Judi Online
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Bandingkan dengan Kasus Sambo! Ada Apa?