SuaraJogja.id - Perhelatan event musik Ngayogjazz selalu menghadirkan pengalaman yang menyenangkan bagi setiap pengunjungnya. Dengan konsep gotong royong yang masih kental membuat suasana semakin hangat.
Tidak terkecuali dengan Ngayogjazz 2022 yang diselenggarakan di Padukuhan Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman. Dengan enam panggung yang disedikan, penikmat jazz disajikan pertunjukan oleh musisi-musisi berkelas.
Uniknya panggung-panggung itu diberi nama-nama ikan. Mulai dari Cetul, Sepat, Sidhat, Welut, Tawes, dan Wader.
Setiap panggung memiliki keunikan masing-masing. Seperti satu momen spesial yang sempat ditangkap Suara Jogja di panggung tawes.
Di sana ada tidak hanya musisi jazz saja yang memberikan hiburan pada pengunjung. Melainkan ada anak-anak desa setempat yang unjuk gigi.
Saat itu ada Putri Manjo dan Diwa Hutomo yang mengisi panggung tawes sebagai MC. Sembari menunggu penampilan selanjutnya, mereka turun dari panggung menyapa para pengunjung lebih dekat.
Ada dua anak yang tengah bermain persis di bawah panggung. Tak malu saat didekati, seorang anak lelaki yang ditanya mengaku bernama Nathan.
Ketika ditanya, anak berusia tujuh tahun ia mengatakan rumahnya tak jauh dari panggung alias merupakan warga setempat. Ia sengaja main di panggung itu sendiri ketika orang tuanya sibuk membuka stand makanan.
Tak sampai di situ, Nathan pun diminta untuk menyanyikan sebuah lagu. Dengan pede ia langsung mengiyakan tawaran itu dan menyanyikan penggalan lagu 'Ojo Dibandingke' ciptaan Abah Lala.
Hal itu sontak mendapat tepuk riuh penonton yang hadir. Namun tidak hanya Nathan yang unjuk gigi. Ada seorang gadis belia bernama Nana yang juga dirangkul untuk naik ke atas panggung untuk menyanyi.
Anak perempuan yang masih duduk di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu sempat malu-malu. Namun akhirnya ia berani untuk menyanyi 'Balonku Ada Lima'.
Dua penampilan tak diduga dari anak-anak desa setempat itu cukup menghibur pengunjung yang datang.
Helmi (34) mengaku selalu menikmati perhelatan Ngayogjazz setiap tahun. Setelah dua tahun absen karena hanya mengikuti secara daring tahun ini menjadi pelepas dahaga karena sudah bisa dilaksanakan secara langsung.
"Saya selalu ke Ngayogjazz tiap tahun. Suasana pedesaan yang dihadirkan itu khas, apalagi setelah dua tahun daring ini sekarang udah langsung, luring makin seneng," kata Helmi.
Diketahui bahwa event musik yang sudah berjalan selama enam belas tahun tersebut pada tahun ini mengusung tagline 'Kena Jazz-é, Tetep Bening Banyuné'. Tagline itu terinspirasi dari falsafah jawa 'Kena iwak-é, tetep bening banyuné' yang artinya 'menangkap ikannya tapi jangan membuat keruh airnya'.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Suntik Dana Rp200 Triliun, Menkeu Purbaya ke Para Bos Bank BUMN: Suruh Mikir, Mereka Orang Pintar!
-
Terbongkar! Tangan Kanan Akui Shin Tae-yong Memang Punya Masalah dengan Mees Hilgers
Terkini
-
Mitos Baju Hijau di Pantai Selatan: Benarkah Larangan Nyi Roro Kidul Berbasis Sains?
-
Dapat DANA Kaget Gampang-Gampang Susah, Siapa Bilang? Ini Link Klaim Terbaru Khusus untuk Anda
-
7 Hari Menentukan Nasib Christiano: Banding atau Tidak? Pengacara Ungkap Strategi
-
Terungkap, Alasan Hakim Tolak Eksepsi Kasus BMW Maut yang Tewaskan Mahasiswa UGM
-
Prakiraan Cuaca 16 September 2025, Jogja Diguyur Hujan, Kulon Progo Diprediksi Mendung Berawan