SuaraJogja.id - Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta menggelar Festival Jogja Kota (Festa) tahun 2022 di Embung Giwangan. Kegiatan ini sebagai upaya untuk menumbuhkan potensi ekonomi dan budaya di kawasan Yogyakarta Selatan.
Sekretaris Daerah Pemkot Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menuturkan bahwa kegiatan Festa 2022 di Embung Giwangan ini sebagai awal atau proses pemanasan ke depan sebagai lokasi taman budaya. Sehingga sebagai taman budaya, embung ini diharapkan bisa menjadi satu pusat kegiatan budaya yang dimanfaatkan masyarakat Kota Yogyakarta.
Aman menyebut bahwa kekuatan ekosistem apapun termasuk budaya sudah seharusnya menempatkan interaksi semua pihak sebagai bagian untuk berdialog. Termasuk dengan membangun semangat berkolaborasi dan jejaring guna menguatkan sistem budaya.
Hal itu turut ditunjukan dalam Festa 2022 dengan kolaborasi yang melibatkan 14 kemantren. Serta dibuat menjadi 4 klaster kawasan cagar budaya yaitu Kraton, Kotabaru, Kotagede dan Pakualaman.
Baca Juga: 4 Wisata Ekstrem di Jogja, Siapa Berani Cobain?
"Dengan demikian antar kemantren ini menjadi satu kesatuan. Itu yang kami namakan dengan kolaborasi. Nah kolaborasi akan memperkuat daya saing dan kekuatan karakter menjadi lebih optimal. Kalau kekuatan karakter itu optimal maka tentu akan jadi daya tarik," ujar Aman, Sabtu (3/12/2022).
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti menambahkan bahwa empat kawasan cagar budaya di Kota Jogja memiliki potensi masing-masing. Festival ini mencoba untuk semakin mengasah potensi tersebut lewat kemantren-kemantren yang ada.
"Jogja punya empat kawasan cagar budaya yang sangat luar biasa menunjukkan budaya dan sosio culture yang ini kita coba ekspose melalui potensi-potensi yang ada di kemantren-kemantren," tutur Yetti.
"Itu kita klasterisasi, masing-masing kemantren tidak berjalan sendiri tapi berkolaborasi sesuai klaster kawasan cagar budaya yang kita sebut jagongan," imbuhnya.
Potensi produk kuliner dan kreatif dari kolaborasi kemantren itu dikemas dalam warung kota. Jagongan Kraton adalah kolaborasi dari Kemantren Kraton, Ngampilan, Wirobrajan, Mantrijeron, Gedongtengen dan Tegalrejo.
Baca Juga: Warga Jogja Bersiap! Siaran TV Analog di DIY Akan Dimatikan Nanti Malam
Jagongan Kraton misalnya, kata Yetti, menampilkan potensi produk kuliner mulai dari nasi gurih dan endog abang. Lalu Jagongan Pakualaman merupakan kolaborasi Kemantren Pakualaman, Gondomanan dan Mergangsan dengan potensi di antaranya produk jamu, kerajinan bambu dan keris.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman
-
Banyak yang Salah Kaprah, UGM Pastikan Kasmudjo Dosen Pembimbing Akadamik Jokowi
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga