SuaraJogja.id - Polresta Yogyakarta memastikan telah membentuk satuan tugas (Satgas) penegakan hukum (Gakkum). Hal itu guna mengantipasi peristiwa parkir nuthuk serta parkir liar yang berpotensi merugikan wisatawan pada saat momen libur pergantian tahun kali ini.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Idham Mahdi menuturkan bahwa Satgas Gakkum itu terdiri dari personel gabungan. Mulai dari Satpol-PP, TNI, Dishub DIY serta anggota kepolisian itu sendiri.
Pihaknya turut menggandeng para pengelola tempat parkir agar tetap menjalankan tugasnya sesuai aturan yang berlaku. Selain itu Satgas Gakkum juga akan melakukan beberapa kali operasi di sejumlah lokasi.
"Dalam rangka mengantisipasi pengamaman malam tahun baru tentu kita senantiasa berkoordinasi dengan seluruh pihak termasuk Dinas Perhubungan, Satpol-PP termasuk pihak-pihak yang menjadi tempat parkir itu, upaya itu operasi dengan satgas gakkum," kata Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Idham Mahdi, Kamis (29/12/2022).
Disampaikan Idham, upaya pencegahan atau preventif masih terus dikedepankan petugas dalam pengawasan nanti. Kendati demikian tak menutup kemungkinan akan ada penindakan yang dilakukan kepada oknum yang meresahkan masyarakat.
"Kita lakukan upaya preventif dengan menempatkan personel untuk bisa mengeliminir tindakan itu. Upaya represif dengan saber pungli dengan penindakan kalau ada yang meresahkan masyarakat, kita lakukan penindakan," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengungkap ada sekitar 850 juru parkir (jukir) yang ada di Kota Jogja. Pihaknya juga sudah melakukan pengarahan dan sosialisasi terkait parkir nuthuk dan liar di wilayahnya kepada ratusan jukir tersebut.
"Kalau ada yang masih nekat melawan hukum ya itu resiko harus ditanggung sendiri. Bagi jukir yang nekat melakukan itu dan terbukti secara hukum ya sudah. Kalau mereka (yang melanggar) berizin, nanti kita cabut izinnya," ujar Agus.
Agus meminta masyarakat tak ragu melaporkan kepada petugas jika memang mengalami peristiwa terkait parkir nuthuk itu. Di sisi lain, pihaknya juga mengimbau semua jukir tak lantas memanfaatkan momen untuk melanggar aturan yang ada.
"Mudah-mudahan tidak karena saya sudah sampaikan ke teman-teman jukir, ini adalah ladang pencaharian kalian tolong, dijaga dirawat. Jangan sampai gara-gara hal kecil memanfaatkan momentum jadi merugikan," tegasnya.
Berita Terkait
-
Isu Penegakan Hukum Jadi Sorotan, Para Pembantu Presiden Diminta Bisa Terjemahkan Instruksi Prabowo
-
Menggali Akar Masalah Fenomena Salah Tangkap: Tantangan Penegakan Hukum di Indonesia
-
Pidato Puan di Sidang Tahunan Singgung Penegakan Hukum: Negara Jangan Tunggu Viral, No Justice
-
Minim Prestasi hingga Krisis Integritas Disebut Jadi Alasan Citra KPK Paling Rendah
-
Survei Litbang Kompas: Ranking KPK Jeblok Sebagai Penegak Hukum, Citranya Paling Buruk di Bawah TNI-Polri
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi