Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 08 Februari 2023 | 23:40 WIB
viral aksi penyerangan terekam kamera di kawasan titik Nol Kilometer Yogyakarta. [Maz Kikiz/Twitter]

SuaraJogja.id - Gb, mahasiswa asal Batam ini masih heran kenapa dirinya bersama temannya bernama Rj menjadi sasaran aksi kejahatan jalanan di kawasan titik Nol Kilometer. Terlebih selama ini mengaku dia tidak memiliki permasalahan sebelumnya.


Melalui sambungan suara dari akun instagramnya, Gb menceritakan bagaimana dia bersama Rj menjadi sasaran kejahatan jalanan di Titik Nol Kilometer yang ramai menjadi perbincangan warganet.

Aksi penganiayaan tersebut terjadi hari Selasa (7/2/2023) pagi sekira pukul 04.00 WIB. Aksi pembacokan tersebut terjadi ketika dirinya berboncengan dengan Rj sepulang dari main di Jalan Magelang. 


"Kami mau pulang ke kost di Banguntapan Bantul. Kami pulangnya lewat jalan Malioboro,"tutur dia, Rabu (8/2/2023) petang.

Baca Juga: Polisi Sebut Ada Enam Pelaku dalam Aksi Dugaan Penganiayaan dan Pembacokan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta


Saat melewati jalan Malioboro itu, tiba-tiba muncul pelaku yang berbaju orang seperti dalam video itu. Pemuda berbaju orange tersebut langsung memotong laju sepeda motor yang ditumpanginya bersama Rj tersebut.


Dia sendiri tidak tahu pemuda berbaju oranye itu muncul dari mana. Hanya saja jalannya langsung memotong di depan sepeda motor yang dikendarai G dengan R. Pelaku itu langsung memotong laju kendaraan keduanya dari kiri ke kanan tanpa menyalakan lampu sein.


"Temen saya langsung triak 'Lah',"tutur dia


Rj saat itu memang berada di depan dan dirinya membonceng. Mungkin karena karena kaget, Rj langsung berteriak ketika pelaku memotong laju sepeda motornya. Mendengar teriakan Rj, nampaknya membuat  pemuda tak dikenal tersebut tidak terima.


Pemuda berbaju oranye tersebut  kemudian berteriak-teriak memakai bahasa Jawa. Gb dan Rj mengaku tidak mengetahui arti ucapan dari pelaku tersebut karena memang tidak bisa berbahasa Jawa.

Baca Juga: Selidiki Aksi Penganiayaan di Titik Nol KM Yogyakarta, Polisi Periksa Lima Saksi


"Lha karena kami tak tau apa yang diomongin, temen saya bilang mas tolong bahasa Indonesia saja baik-baik. Kami tidak mengerti bahasa Jawa. Pokoknya mengajak ribut,"kata dia.


Pemuda tak dikenal tersebut terus melakukan provokasi. Namun keduanya tidak meladeni karena di tempat ramai dan kemudian memilih berhenti terlebih dahulu. Pelaku kemudian menghampiri keduanya dan berusaha mengambil kunci motor milik korban.


Rj kemudian berusaha merebut kembali kuncinya dan kemudian meneruskan perjalanan mereka. Pelaku masih terus membuntuti keduanya sembari menyenggolkan sepeda motornya. Bahkan pelaku sempat  menarik bahu Rj hingga robek.


"Kami merendah. Malah terus memancing kami ngajak ribut gitu,"ujar dia 


Hingga sampai Nol Kilometer itu pelaku berhenti dan keduanya berjalan pelan. Tanpa disangka, tiba-tiba pelaku tancap gas kemudian menabrak sepeda motor mereka sehingga jatuh. Pelaku kemudian menghampiri keduanya 


Rj kemudian berkelahi dengan pelaku hingga akhirnya pelaku kemudian melarikan diri. Usai pelaku pergi, Gb berusaha menenangkan rekannya Rj yang masih emosi. Beberapa saat keduanya memang masih berada di Titik Nol.


"Selang 5 menit kemudian pelaku berbaju orange tersebut kembali lagi bersama dengan 5 atau 6 orang lainnya. Pelaku yang di Malioboro itu langsung menunjuk ke kami. Dia bilang ini yang mengeroyok saya,"kata dia.


Setelah itu, Gb dan Rj terpisah karena dikejar kelompok pelaku. Ada 3 orang yang mengejar Gb ke arah Malioboro dan 3 orang lagi mengejar Rj yang lari ke arah Taman Pintar. Keduanya sama-sama menjadi korban pengeroyokan para pelaku.


Saat itu, Rj melihat sepeda motornya masih menyala dan mau dibawa oleh pelaku. Rj kemudian lari ke arah motor hendak mengambil kuncinya. Para pelaku kemudian mengeluarkan senjatanya dan mengayunkannya ke arah Rj.

"Kami awalnyanya tidak tahu kalau mereka bawa senjata. Pas ambil kunci itu dikeluarkanlah senjata dan dibacoklah teman saya,'kata dia.


Melihat kejadian tersebut Gb berusaha menarik Rj seperti yang terlihat pada video tersebut. Naas pelaku terlanjur mengayunkan celuritnya ke kepala Rj sebanyak dua kali. Untungnya senjata tajam tersebut hanya mengenai helm yang dikenakan Rj.


Meski sempat mengenai bahu kanan Rj, namun tidak menimbulkan luka. Bahu kanan Rj hanya luka gores kecil. Setelah itu para pelaku melarikan diri namun ada yang kembali ke motor korban yang tergeletak dan kembali membacoknya 


Gb mengungkapkan sejatinya saat kejadian pertama di jalan Malioboro, kondisi masih dalam keadaan ramai. Demikian juga ketika di Titik Nol juga masih ramai. Hanya saja ketika rombongan pelaku tiba sembari membuat ribut, orang-orang tersebut memilih pergi.


Gb mengaku tidak berteriak meminta tolong. Hanya saja rekannya, Rj usai kejadian nampak mengeluarkan Handphone dan hendak menelpon seseorang. Ternyata pelaku melihatnya dan kembali menghampiri Rj sembari berusaha  merampas telepon yang dibawa. 


" beruntung tidak berhasil direbut,"tambahnya.


Usai peristiwa tersebut para pelaku langsung kabur meninggalkan keduanya. Kemudian kedua korban memilih kembali ke Malioboro dan berusaha mencari lokasi yang aman. Keduanya kemudian menghubungi rekan-rekan mereka untuk meminta dijemput.


"kami dijemput. Pokoknya sampai Banguntapan itu hari sudah terang,"tutur dia.


Gb sendiri mengaku tidak langsung melaporkan peristiwa tersebut ke polisi karena sangat panik. Yang ada dalam pikiran keduanya adalah bagaimana agar selamat terlebih dahulu. 

Kontributor : Julianto

Load More