SuaraJogja.id - Sesosok jenazah berjenis kelamin perempuan, ditemukan di area Embung Tambakbaya, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Kamis (17/2/2023) malam.
Berdasarkan laporan kepolisian, diduga mayat tersebut merupakan perempuan yang dengan sengaja mengakhiri hidupnya, dikarenakan impitan beban hidup.
Kapolsek Depok Timur Kompol Endar Isnianto mengungkap, korban diduga mengakhiri hidup karena kesulitan membayar uang kuliah dan biaya hidup di Jogja.
"Dugaan sementara korban meninggal karena bunuh diri," kata dia, Jumat (17/2/2023).
Baca Juga: Diduga Jadi Korban Kekerasan Rekan Satu Kampus, Mahasiswi UPH Ngaku Ditonjok hingga Dibanting!
Korban Mondar-mandir di Embung Tambakbaya
Endar menerangkan, dugaan tersebut muncul berdasarkan penuturan para saksi dan juga keluarga.
Keterangan saksi-saksi yang berada di sekitar tempat kejadian perkara, korban terlihat berjalan mondar mandir di pinggir Embung Tambakbaya, dan duduk-duduk di pinggir embung, pada Selasa (14/2/2023) sore pukul 16.00 WIB.
"Korban sempat diperingatkan oleh warga karena waktu itu kondisi dalam keadaan hujan. Akan tetapi korban hanya diam saja dan tidak menghraukan peringatan tersebut," ujar Endar.
Selain itu, keterangan teman / tetangga kos korban mengungkap, korban pada Senin (13/2/2023) menangis di dalam kamarnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Ramon Titip Pesan ke Arya Saloka untuk Jaga Perasaan Amanda Manopo, Dapat Restu?
"Tetapi teman-teman korban tidak berani mendekati korban dan bermaksud memberikan waktu sendiri kepada korban," ujar dia.
Korban Ditemukan Mengambang dengan Luka di Bibir
Identitas korban diketahui berinisial VAS (20), warga Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah.
Korban adalah mahasiswi semester II di sebuah universitas swasta, di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat ditemukan di jasad korban terdapat luka. Luka tersebut dimungkinkan dikarenakan benturan benda keras atau gigitan binatang air, karena korban tenggelam di dalam air.
"Keterangan sementara dari dokter RS Bhayangkara, didapat bahwa tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan. Hanya luka di bibir yang diakibatkan karena benturan terjatuh atau gigitan binatang," sebutnya.
Mengaku Kesulitan Biaya Kuliah
"Masih berdasarkan keterangan dari para saksi, korban pernah bercerita kepada teman-temannya bahwa korban sedang dalam keadaan kesulitan keuangan untuk biaya kuliah dan kehidupan sehari hari," lanjut Endar.
Hal tersebut dikuatkan dengan keterangan dari pihak kampus tempat korban menempuh pendidikan, yang membenarkan bahwa korban belum menyelesaikan pembayaran kuliah.
Korban Mahasiswi Fakultas Psikologi
Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) memberikan keterangan, usai beredarnya informasi perihal adanya mahasiswanya yang mengakhiri hidup dengan menceburkan diri ke Embung Tambakbaya, Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, Kamis (16/2/2023).
Kabag Humas UMBY, Widarta membenarkan bahwa jenazah tersebut berinisial VAS, tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Psikologi Tahun Angkatan 2022.
Kampus juga turut prihatin dan berduka atas peristiwa ini. Saat ini mereka juga masih menunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian, yang hingga kini belum disampaikan.
Widarta juga turut memberi keterangan, perihal dugaan ketidakmampuan membayar tunggakan biaya kuliah, adalah penyebab VAS mengakhiri hidupnya.
"Viva masih tergolong mahasiswa baru, jadi memang pembayaran di awal masih cukup banyak. Tetapi kalaupun dirasa berat, UMBY memberikan kesempatan untuk mengajukan dispensasi kepada pimpinan. Melalui permohonan dispensasi tersebut, pimpinan akan mempertimbangkan alasannya dan kapan bersedia untuk membayarnya," ucapnya, Jumat (17/2/2023).
Kampus Sampaikan Duka Cita
Ia juga menambahkan, pihak UMBY akan menyampaikan dana duka cita (sesuai aturan yang berlaku di UMBY) dan akan segera silaturahim ke kediaman orang tua alm. Viva. VAS.
Widarta mengatakan, di UMBY sebetulnya sudah ada layanan konseling dan pendampingan psikologis bagi mahasiswa yang memiliki keluhan tertentu, yakni Biro Psikologi.
"Kehadiran kampus dalam mendampingi psikologi mahasiswa juga turut diwakilkan dengan adanya dosen pembimbing akademik (DPA). Hanya saja yang kerap terjadi, mahasiswa tak mengenal DPA mereka," ujarnya.
Sehingga menurutnya, perlu adanya sinergi dan interaksi yang lebih intens lagi antara kampus dan mahasiswa. Agar hal ini tidak terulang.
Catatan Redaksi:
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
2 Fakta Menarik Klasemen BRI Liga 1 saat ini: Persebaya Rebut Posisi Teratas
-
Fakta Menarik Performa 'Calon Klub' Pratama Arhan Masih Lemas di BRI Liga 1, Ini 2 Penyebabnya!
-
Cek Fakta: Arab Saudi Batasi Kuota Haji Indonesia, Gara-gara Kalah 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia
-
Cek Fakta: Benarkah Ridwan Kamil Mendukung Pramono-Doel dengan Pose 3 Jari?
-
Cek Fakta: Ahmad Luthfi Pernah Berujar soal Meninggalkan Sabda Nabi, Benarkah?
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Jual Beli Anak di Kulon Progo Terbongkar, Orang Tua Bayi Tak Ditahan, Ini Penjelasannya
-
Bayi Dijual Rp25 Juta, Polisi Ringkus 4 Tersangka Jual Beli Anak di Kulon Progo
-
Besok Nyoblos, Sultan HB X dan Keluarga Pilih di TPS Keraton Jogja
-
Video Asusila Mirip Anggota DPRD Gunungkidul Tersebar, Begini Respon Ketua DPRD
-
Sidak Pasar Jelang Nataru, Mendag: Harga Minyakita Akan Normal Pekan Ini