SuaraJogja.id - Sejumlah Warga yang menetap di sekitar TPST Piyungan mengeluhkan limbah air lindi yang meluber. Limbah tersebut tidak hanya masuk ke pemukiman namun juga areal persawahan warga.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Pemda DIY bekerja keras mencari solusi. Sebab fasilitas pengolahan yang ada saat ini belum mampu mengelola seluruh limbah hasil pembuangan sampah sehingga air lindi belum dapat ditangani secara maksimal.
"Kemarin mereka mengeluhkan masih ada lindi yang membludak. Tapi memang setelah dianalisis keberadaan pengolahan lindi masih kurang dibandingkan volume sampah di sana," ujar Sekda DIY, Baskara Aji, Selasa (21/02/2023).
Menurut Aji, Pemda meminta Dinas PUPR untuk mengalokasikan pengolahan lindi dengan teknologi yang beda. Diantaranya menambah instalasi pengolahan limbah air lindi.
Saat ini teknologi yang digunakan dalam pengolahan air lindi baru memanfaatkan bakteri untuk mengurai air lindi. Sedangkan teknologi yang baru nantinya akan memisahkan air lindi yang kental dengan yang tidak.
"Kalau ini pakai bakteri tapi diolah dengan pemilahan antara yang cair dengan yang kental," jelasnya.
Aji menambahkan, penambahan instalasi pengolahan limbah tersebut tengah memasuki tahap lelang dalam waktu dekat. Pemda DIY mentargetkan proyek pemanfaatan teknologi baru itu sudah mendapatkan rekanan yang mampu mengolah air lindi dengan teknologi baru pada Maret 2023 mendatang
"Sekarang sudah tahap lelang mudah-mudahan akhir Maret ketemu rekanannya," paparnya.
Selain lindi, lanjut Aji, TPST Piyungan juga kembali tidak bisa menampung sampah dari tiga kabupaten/kota di DIY. Dua zona pembuangan di TPA tersebut seperti zona A dan zona B sudah tidak bisa lagi beroperasi maksimal.
Baca Juga: Terdampak Longsor di Piyungan, Jalur Jogja-Wonosari Dilakukan Buka Tutup Jalur
Karenanya Pemda DIY mengoperasikan zona transisi di kawasan tersebut. Pemda juga menyiapkan zona transisi kedua seandainya zona transisi pertama kembali penuh agar dapat memperpanjang usia TPA Regional Piyungan dalam beberapa tahun ke depan.
"Sekarang ini ketinggian [sampah di zona a dan b] sudah mulai di atas tanah itu 4 meter tinggal kita akan menggunakan itu, kemarin sudah kita komunikasikan kita buat sampai 8-10 meter," imbuhnya.
caption: Sekda DIY, Baskara Aji
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional dan Permasalahan Sampah di Indonesia
-
Baskara Aji Pensiun, Tujuh Nama Perebutkan Kursi Sekda DIY
-
Pembangunan Pelabuhan Kawasan Selatan Jogja Jalan Ditempat, Pemda DIY Belajar ke Samudera Belawan
-
Perluas Teras Malioboro 1, Pemda DIY Siapkan Anggaran Rp40 Miliar Bebaskan Lahan di Beskalan
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
Terkini
-
Kicking Off a New Horizon: BRI Mulai Perjalanan Transformasi Berkelanjutan
-
Tak hanya Takbirdha, Dua Orang Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman Juga jadi Tersangka
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?