SuaraJogja.id - Pejabat Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo masih terus diperbincangkan publik. Selain kasus dari anaknya Mario Dandy Satriyo (20), harta kekayaan Rafael juga disoroti.
Diketahui bahwa Rafael sendiri memiliki satu aset berupa rumah mewah di kawasan Jalan Ganesha 2/12, Kalurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Namun menurut kesaksian warga, rumah mewah itu jarang ditempati Rafael dan keluarga.
"(Pemilik rumah) jarang ke sini, cuma hari-hari besar saja paling. Kalau biasanya ini ditunggu pembantu, ada empat orang pembantu kalau tidak salah," kata salah satu pengurus RT setempat, Sugiarto ditemui awak media, Senin (27/2/2023).
Disampaikan Sugiarto, rumah mewah itu biasanya juga hanya digunakan untuk transit saja oleh Rafael dan keluarga. Mengingat yang bersangkutan memiliki sebuah restoran bernama Bilik Kayu Heritage tak jauh dari lokasi rumah itu.
Baca Juga: Isu Hamil di Luar Nikah, Kakak Tersangka Penganiayaan Jadi Perbincangan
Ia mengaku jarang melihat Rafael dan keluarga tersebut datang ke rumah itu. Mengingat mereka juga hampir tak pernah bersosialisasi dengan warga lain.
Hal itu dibuktikan dengan warga sekitar yang belum benar-benar mengetahui bahwa Rafael merupakan pegawai pajak. Mereka baru mengetahui profesi Rafael semenjak kasus ini ramai diperbincangkan.
"Enggak pernah (sosialiasi). Dulu ya enggak tahu (kalau pegawai pajak), ngertinya ya baru-baru saja," terangnya.
Saat ini rumah mewah tersebut sudah tertutup rapat. Pos penjaga yang berada di depan rumah pun tak ada yang menempati.
Para pembantu Rafael yang biasanya sebelum kasus ini mencuat masih cukup sering terlihat keluar untuk menyapa warga pun juga sudah tak tahu kemana beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: Daftar Pejabat DJP dan Kekayaannya Berdasarkan LHKPN, Taat Pajak Gak Nih?
Berdasarkan pantauan Suara Jogja, rumah mewah Rafael itu sudah terlihat mencolok dari luar. Bagaimana tidak, rumah tersebut memiliki pagar tembok setinggi 4 meter yang mengelilingi rumah.
Tampak pintu gerbang depan yang setinggi 3 meter juga tertutup rapat. Rumah mewah itu diperkirakan memiliki luas 2.000 meter persegi.
Selain Rafael, diungkapkan Sugiarto, anak-anaknya juga tak jarang singgah di rumah tersebut. Termasuk Mario yang kini terjerat kasus penganiayaan.
"Jadi tempat transit, untuk liburan. Anaknya juga sering. Waktu dulu anaknya kan di SMA Taruna. Bawa teman pernah waktu ulang tahun mungkin, tapi anak yang mana kurang tahu. Kan ada 4 bersaudara. Tapi ya jarang lihat semua," ujarnya.
Berita Terkait
-
5 Potret Rumah Mewah Verrell Bramasta: Harga Ditaksir Rp50 Miliar, Dibangun di Atas Bukit
-
Menjadi Pemuda yang Semangat Bekerja Keras dalam Buku Kakap Merah Ajaib
-
Beda Kasus Ivan Sugianto vs Rafael Alun: Drama Anak Berakhir Skandal Pencucian Uang
-
Tinggal di Istana Mewah Rp60 Miliar, Intip Piring Branded Momo Geisha yang Harganya Fantastis
-
10 Potret Rumah Mewah Momo Geisha, Bikin Raffi Ahmad Sungkan Sampai Mau Lepas Sepatu
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Endah Subekti Menangi Pilkada, Tambah Jajaran Pemimpin Perempuan di Gunungkidul
-
Cermati Dominasi KIM Plus di Pilkada 2024, Sudirman Said: Konsekuensi Pilpres Kemarin
-
Menang Hasil Quick Count Pilkada Gunungkidul, Pendukung Endah-Joko Cukur Gundul
-
Tanggapi Rencana Kepindahan Mary Jane, Jusuf Kalla Sebut Bisa Kurangi Beban Indonesia
-
Pasca Pilkada 2024, Jusuf Kalla sebut Minimnya Konflik Bukti Demokrasi di Indonesia telah Dewasa