SuaraJogja.id - Polisi telah menangkap pelaku mutilasi terhadap Ayu Indraswari (34). Di indekosnya yang berada di Temanggung, Jawa Tengah, polisi menemukan senjata tajam seperti pisau komando.
Bukan hanya itu, aparat juga mendapati gergaji, cutter dan beberapa alat lain yang diduga turut digunakan untuk menghabisi korban A (35), di sebuah penginapan, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman.
Dir Reskrimum Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, mengungkap bahwa di indekos tersangka Senin (20/3/2023) malam itu, ditemukan pula secarik surat yang diduga ditulis sendiri oleh tersangka.
"Dalam surat itu tertulis penyesalan dari terduga pelaku. Dituliskan pula yang bersangkutan menyinggung soal utang-piutang. Tidak dijelaskan terkait utang tersebut, kami masih akan mendalami lagi motif kasus mutilasi ini," tambahnya, Selasa (21/3/2023).
"Ada tulisan pengakuan korban, yang mengatakan bahwasanya dia ada tekanan karena ada utang. Dan dia minta maaf kepada yang dikenal, karena dia akan pergi meninggalkan tempat tersebut," terangnya.
Dugaan Pembunuhan Berencana Membayangi Tersangka
Psikolog Forensik Universitas Gadjah Mada, Prof. Koentjoro mengatakan, dari kronologi yang ia ketahui dari media -bahwa tersangka memotong dan menyayat kulit korban hingga tinggal belulang-, artinya ketika penyiksaan terjadi korban sudah meninggal dunia. Sehingga tersangka kemudian bisa menyayat dan merusak tubuh korban dalam kondisi tanpa gangguan dan perlawanan.
"Kenapa dia tidak takut? bisa jadi karena mangkel, apakah dia terlilit utang, ditagih utang atau diutangi, atau dia menagih utang kepada korban, atau minta perempuan untuk nyaur (membayarkan utang pelaku) itu bisa jadi. Harus digali lagi," tuturnya.
Dari rentetan kronologi yang ada, Koentjoro menduga tindakan tersangka adalah pembunuhan berencana.
Baca Juga: Polisi Temukan Tiga Benda Tajam di TKP Mutilasi Seorang Perempuan di Sleman
"Kenapa kok terencana? itu bisa dilihat dia bawa gorok, pisau komando, gergaji, cutter. Itu artinya terencana, tidak mungkin tidak terencana lalu disiapkan. Gorok itu untuk memotong tulang, kemudian pisau komando itu untuk mecel-meceli atau memisahkan ruas-ruas," tuturnya.
"Bisa jadi sudah direncanakan lalu dipotong karena [dipicu] kemarahan pelaku. Meskipun dia persiapkan barang untuk membunuh, mungkin awalnya hanya untuk mengancam [korban], tetapi mungkin ada negosiasi di antara keduanya, atau dia minta uang atau apa," kata dia.
Koentjoro di kesempatan sama juga menyetujui langkah polisi, untuk melanjutkan penanganan dengan autopsi, -meski dugaan korban dimutilasi saat masih hidup atau meninggal- bisa diketahui dari tampilan darah di lokasi temuan mayat korban.
"Autopsi itu untuk lebih meyakinkan," tambahnya.
Koentjoro menduga, tersangka meninggalkan tubuh korban di hotel dalam keadaan bingung usai membunuh dan memutlisasi A.
Memutilasi Korban dan Teori Arah Pusat Dendam Sigmund Freud
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Target Ambisius Bantul, Kemiskinan Bakal Hilang di 2026, Ini Strateginya
-
Setelah Musala Al-Khoziny Ambruk: Saatnya Evaluasi Total Bangunan Sekolah & Ponpes, Ini Kata Ahli UGM
-
Kabar Baik Petani Sleman: Penutupan Selokan Cuma 5 Tahun Sekali! Ini Kata Bupati
-
DIY Kena Pangkas Anggaran Rp170 Miliar! Begini Strategi Pemda Selamatkan APBD
-
Dana Pusat Menyusut, Yogyakarta Pangkas Anggaran: Proyek Jalan dan Gedung Terancam Mandek