Koentjoro di kesempatan itu tak menampik bahwa, besar dugaan apa yang dilakukan oleh tersangka karena terinspirasi kasus mutilasi lain yang pernah terjadi sebelumnya, di berbagai kota di Indonesia.
Misalnya, sempat kita digegerkan dengan kasus Sri 'Mayasari Bakti'; perempuan yang memutilasi korbannya seorang supir bus, terjadi tak berselang lama dari kemunculan 'Ryan Jombang'.
Sri menyayat dan memutilasi tubuh korbannya di area tertentu. Diperkirakan, area itulah yang memicu dan menjadi sumber kemarahan pelaku mutilasi.
"Menurut teori Sigmund Freud, itu artinya pusat balas dendamnya. Lah kalau yang sekarang terjadi seperti ini (Pakem), apakah dia (tersangka) sering ditendang sehingga kaki [korban] dikuliti seperti itu?. Bisa dilihat dari gejalanya itu, jadi arah balas dendamnya itu," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Kabar Baik Petani Sleman: Penutupan Selokan Cuma 5 Tahun Sekali! Ini Kata Bupati
-
DIY Kena Pangkas Anggaran Rp170 Miliar! Begini Strategi Pemda Selamatkan APBD
-
Dana Pusat Menyusut, Yogyakarta Pangkas Anggaran: Proyek Jalan dan Gedung Terancam Mandek
-
Yogyakarta Klaim Sukses Program MBG, Hasto Wardoyo: Tak Ada Kasus Keracunan
-
Wali Kota Jogja Ungkap Alasan Program Makan Bergizi Gratis Belum Maksimal, Ini Alasannya