"Bisa jadi sudah direncanakan lalu dipotong karena [dipicu] kemarahan pelaku. Meskipun dia persiapkan barang untuk membunuh, mungkin awalnya hanya untuk mengancam [korban], tetapi mungkin ada negosiasi di antara keduanya, atau dia minta uang atau apa," kata dia.
Koentjoro di kesempatan sama juga menyetujui langkah polisi, untuk melanjutkan penanganan dengan autopsi, -meski dugaan korban dimutilasi saat masih hidup atau meninggal- bisa diketahui dari tampilan darah di lokasi temuan mayat korban.
"Autopsi itu untuk lebih meyakinkan," tambahnya.
Koentjoro menduga, tersangka meninggalkan tubuh korban di hotel dalam keadaan bingung usai membunuh dan memutlisasi A.
Baca Juga: Polisi Temukan Tiga Benda Tajam di TKP Mutilasi Seorang Perempuan di Sleman
Memutilasi Korban dan Teori Arah Pusat Dendam Sigmund Freud
Koentjoro di kesempatan itu tak menampik bahwa, besar dugaan apa yang dilakukan oleh tersangka karena terinspirasi kasus mutilasi lain yang pernah terjadi sebelumnya, di berbagai kota di Indonesia.
Misalnya, sempat kita digegerkan dengan kasus Sri 'Mayasari Bakti'; perempuan yang memutilasi korbannya seorang supir bus, terjadi tak berselang lama dari kemunculan 'Ryan Jombang'.
Sri menyayat dan memutilasi tubuh korbannya di area tertentu. Diperkirakan, area itulah yang memicu dan menjadi sumber kemarahan pelaku mutilasi.
"Menurut teori Sigmund Freud, itu artinya pusat balas dendamnya. Lah kalau yang sekarang terjadi seperti ini (Pakem), apakah dia (tersangka) sering ditendang sehingga kaki [korban] dikuliti seperti itu?. Bisa dilihat dari gejalanya itu, jadi arah balas dendamnya itu," kata dia.
Baca Juga: Polisi Sebut Terduga Pelaku dan Korban Mutilasi di Wisma Kaliurang Masuk ke Kamar Tanpa Cekcok
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Drama 5 Gol, Persis Solo Kalahkan PSS Sleman
-
Terima Tantangan Persis Solo, PSS Sleman Ingin Beri Jamuan Mimpi Buruk
-
Persib Nol! Daftar Klub Liga 1 Paling Banyak Sumbang Pemain ke Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert
-
Suriah Membara, Lebih dari 1.000 Tewas dalam Pertempuran Sengit HTS dan Pembantaian Balas Dendam
-
Pemain Persita Diminta Berani Pegang Bola, PSS Sleman Punya Senjata Baru?
Tag
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
Jogja Masuk 11 Besar, OJK Terima 58 Ribu Lebih Aduan Kejahatan Keuangan
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman
-
Ekonom UGM Soroti Isu Sri Mulyani Mundur, IHSG Bakal Memerah dan Sentimen Pasar Negatif