Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 10 April 2023 | 12:11 WIB
Warga Kalurahan Glagaharjo memperbaiki jalan rusak di jalur evakuasi erupsi Merapi secara swadaya, Minggu (9/4/2023).

Kekecewaan warga juga muncul manakala DPU PKP Sleman memberikan jawaban yang dinilai 'kurang pas'.

"Katanya jalur Singlar itu bukan jalan kabupaten, ini yang buat masyarakat kecewa. Kenapa bilang seperti itu?," tuturnya.

"Padahal jelas, dulu ruas jalan kabupaten sebelum erupsi mencakup Bronggang-Klangon. Kemudian usai erupsi, diubah menjadi Bronggang-Singlar. Tapi kenapa pak PU menyampaikan kalau Singlar itu bukan jalan kabupaten?," terangnya.

Mengetahui jawaban itu, pada akhirnya warga setempat sepakat untuk memperbaiki secara swadaya, mengumpulkan dana bersama hingga mencapai Rp100 juta untuk menambal lubang-lubang di jalur evakuasi tersebut.

Baca Juga: Bupati Sleman Terbitkan SE Imbauan Menghentikan Aktivitas di Alur Sungai yang Berhulu di Gunung Merapi

"Tidak apa-apa, hanya untuk menyelamatkan warga KRB III dan mungkin sedikit kecewa kepada pemerintah," lanjutnya.

"[Warga merasa dipingpong?] Ya. Kami bertanya kepada PU, lalu diminta ke BPBD. Setelah bertanya ke BPBD, ke PU lagi," ungkapnya.

Disinggung mengenai tinjauan bupati Sleman dan rombongan pada pertengahan Maret 2023, Suroto menyatakan belum ada tindak lanjut yang berarti sejak kunjungan itu dilakukan.

Pamong Kalurahan Malu Kepada Warga

"Saya atas nama pamong lurah, saya sedikit malu kepada warga. Kami tidak bisa melakukan apa-apa terkait anggaran itu," kata dia.

Baca Juga: Terjun ke Dunia Politik, Kaesang Pangarep Bakal Nyalon Bupati Sleman?

"Pertama, anggaran kami terbatas. Kedua, itu jalan kabupaten, kalau desa menambal itu salah. Kami dilema," imbuh Suroto.

Load More