SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat kenaikan angka penderita penyakit seksual menular sifilis dalam tiga tahun terakhir. Pada triwulan pertama tahun ini saja sudah ada 79 warga yang terkena sifilis.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Setyarini Hestu Lestari menururkan bahwa angka kasus sifilis di DIY selam setahun pun masih berpotensi meningkat. Terlebih ketika dibandingkan dengan data tiga tahun sebelumnya.
Merinci data dari Dinkes DIY khusus untuk sifilis pada triwulan pada 2020 tercatat ada sebanyak 67 kasus. Dengan rincian pengidapnya adalah 43 laki-laki dan 24 perempuan.
Kemudian pada triwulan tahun 2021 kasus sifilis mengalami peningkatan mencapai 141 kasus. Pengidap laki-laki masih berada diurutan paling tinggi yakni 113 sedangkan perempuan hanya 28 pengidap saja.
Kasus sifilis di DIY mengalami peningkatan lagi pada tahun 2022 yakni menyentuh angka 333 kasus. Dengan rincian berdasarkan jenis kelamin sebanyak 267 laki-laki dan 66 perempuan.
Pada triwulan 2023 memang tidak setinggi pada tahun sebelumnya namun masih berpotensi untuk terjadi peningkatan. Tercatat pada triwulan tahun ini ada 79 kasus dengan pengidap laki-laki 71 dan 8 perempuan.
"Kasusnya (sifilis) memang meningkat," kata Setyarini, Jumat (26/5/2023).
Diungkapkan Rini bahwa dari data empat tahun terakhir itu pengidap sifilis memang didominasi laki-laki. Sebab tidak dipungkiri bahwa LSL menjadi salah satu faktor risiko dalam penularan sifilis.
"Faktor risiko ya memang LSL, menurut berdasarkan sistem informasi HIV dan Aids. Jadi kami punya sistem informasi HIV dan Aids yang dalamnya ada pemeriksaan sifilisnya. Nah itu ada, datanya kami ambil dari itu," ujarnya.
Sedangakan jika dilihat segi usia, pengidap sifilis dalam tiga tahun terakhir tepatnya sejak 2020-2022 didominasi rentang usia 25-49 tahun. Sementara kelompok usia 20-24 juga menjadi salah satu rentang usia yang cukup banyak terkena sifilis.
Pihaknya mengimbau pengidap sifilis tak perlu tidak malu untuk memeriksakan langsung ke dokter. Mengingat sifilis juga masih dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat.
"Sifilis ini bisa diobati asal mau datang berobat ke tempat pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan tiap ada kasus pasti diobati, obatnya juga disediakan pemerintah," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus