SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menggelar workshop SIKAT TB di Kalurahan Tamanmartani pada Kamis (8/6/2023). Hal ini sebagai menuju percepatan eliminasi tuberkulosis (TB) di 2030 mendatang.
SIKAT TB (Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis) sendiri merupakan inovasi yang dikeluarkan oleh Dinkes Sleman. SIKAT TB sendiri adalah layanan komprehensif multisektor untuk menjamin akses pelayanan standar pemeriksaan terduga TB lebih efektif, efisien, setara dan aktif menjangkau keluarga rentan kurang mampu dengan sistem informasi digital.
Salah satu rancangan kegiatan SIKAT TB adalah terlaksananya skrining TB pada masyarakat kumuh padat – kumuh miskin (kupat kumis).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Cahya Purnama menuturkan workshop ini merupakan satu rangkaian kegiatan dalam rangka inovasi SIKAT TB atau suatu strategi untuk mencari kontak investigasi atau kontak erat TB pada keluarga miskin.
"Ini nanti kita akan bekerja sama dengan tim pendamping sosial kalurahan yang ada di masing-masing wilayah. Kemudian juga akan bekerja sama dengan kader-kader kesehatan yang nanti setelah mereka dilatih hari ini bagaimana mereka mengenali itu TB, mengenali kontak atau investigasi kontak erat TB tadi bisa melaporkan," kata Cahya ditemui di Kantor Kalurahan Tamanmartani, Kamis (8/6/2023).
Setelah itu, Dinkes Sleman akan bekerjasama dengan Zero TB baik dari siklus dan sinergi untuk melakukan pemeriksaan. Hal itu dilakukan dengan active case finding.
"Jadi kita yang jemput bola mendatangi ke sasaran. Kemudiam kita periksa, kita kumpulkan. Mudah-mudahan akan terjaring ini TB, karena TB ini merupakan penyakit yang dari zaman kolonial sampai sekarang tidak teratasi," ujarnya.
Sebenarnya pemeriksaan dengan metode pasif case finding telah dilakukan. Namun cara itu tidak terlalu berhasil atau lambat dalam menemukan kasus TB.
Kini investigasi kontak itu akan menggunakan sistem yang terbaru dengan active case finding. Diharapkan penemuan terhadap kasus TB ini lebih cepat.
Baca Juga: Dinkes Sleman Catat Ada Peningkatan Perokok Pemula, Terutama Rokok Elektrik
"Sehingga nanti kita bisa melaksanakan amanat Presiden Jokowi di Perpres 67 tahun 2021 itu menyatakan bahwa di tahun 2030 harus sudah bisa eleminasi TB," tuturnya.
Disampaikan Cahya, kegiatan workshop ini tidak hanya dilamukan di Kalurahan Tamanmartani saja. Nantinya Kalurahan Margoluwih, Seyegan juga akan dilaksanakan kegiatan serupa.
Hingga kemudian jika dapat berlangsung baik dalam menemukan target. Bakal nantinya direplikasi secara bertahap di tahun berikutnya kepada seluruh kalurahan yang ada di Sleman.
Dalam workshop SIKAT TB ini, kader-kader yang turun ke lapangan akan dikenalkan dengan penyakit TB itu sendiri. Kemudian dibekali ilmu ketika kemudian mendapatkan kasus dalam investigasi kontak yang dilakukan.
Termasuk untuk mendatangkan masyarakat untuk pemeriksaan active case finding dengan berbagai metode pemeriksaan. Sehingga nantinya bisa langsung diketahui dan jika memang positif bisa langsung segera diobati.
"Harapan kami kepada masyarakat monggo kita ikuti betul, ini satu program yang betul-betul akan membantu masyarakat kita, keluarga kita, dari penyakit tb ini karena penyakit ini sebenarnya bisa mematikan kalau tidak diobat. Itu yang berbahaya," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
Terkini
-
BBM Langka: Benarkah Pertamina 'Mengunci' Pasokan untuk SPBU Asing?
-
Kota Jogja Kewalahan Sampah,Semua OPD di Wajib Urus Sampah hingga ke Kelurahan
-
Second Account Aman? Wamenkomdigi Buka Suara soal Kebijakan Medsos yang Bikin Gen Z Panik
-
Single ID: Bukan Pembatasan Akun Medsos, Tapi Ini Strategi Pemerintah Berantas Hoaks
-
DANA Kaget: Cuma Klik Langsung Dapat Saldo? Ini 3 Link Aktif yang Bisa Diklaim