Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 15 Juni 2023 | 19:25 WIB
Dosen FKMK UGM, Beta Ahlam Gizela memperlihatkan aplikasi Satu Jantung 2.0 di UGM, Kamis (15/6/2023). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

Dirancang dengan fitur utama berupa alarm bagi pasien serangan jantung dan henti jantung, aplikasi ini bisa dijalankan cukup dengan satu klik pada fyling bottom atau tombol melayang di tampilan depan smartphone.

"Cukup dengan memencet flying bottom maka akan muncul bunyi minta tolong agar orang-orang di sekitarnya tahu," jelasnya.

Beta menambahkan, saat tombol melayang dipencet, maka akan muncul sejumlah informasi yang membantu petugas kesehatan dalam mengidentifikasi pasien.

Beberapa informasi seperti tingginya risiko penyakit jantung, kontak keluarga yang bisa dihubungi serta tombol emergency bisa terlihat.

Baca Juga: Dokter Jantung Ungkap Cara Aman Turun Berat Badan Untuk Obesitas 300 Kg Seperti Fajri, Olahraga Wajib?

Bahkan bila pasien dalam keadaan sadar atau tidak sadar, maka aplikasi itu membantu mencari bantuan orang lain untuk menelepon 119 atau layanan ambulans.

Aplikasi ini juga dilengkapi cara melakukan pijat jantung sebagai panduan untuk penolong yang belum pernah mengikuti pelatihan.

"Pertolongan bagi pasien serangan jantung maksimal hanya sepuluh menit, lebih dari itu meninggal. Karenanya dengan adanya pertolongan dalam waktu cepat maka bisa mengurangi resiko kematian," paparnya.

Aplikasi tersebut, ke depannya akan disempurnakan. Sebab saat ini baru bisa diunduh di Android 10 kebawah.

"Kami beberapa waktu kedepan akan memperbarui aplikasi ini agar dapat diunduh hingga android 11 keatas," imbuh dia.

Baca Juga: Berkaca dari Fajri yang Bobotnya 300 Kg, Dokter Ingatkan Risiko Serangan Jantung dan Gagal Jantung Pada Obesitas

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More