SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengakui minimnya ketersediaan lahan parkir di kawasan wisata. Hal itu tak jarang membuat munculnya sejumlah titik parkir liar.
"Kalau saya melihat dari sisi ketersediaan parkir memang terbatas ya tapi itu beberapa pilihan tempat parkir kan cukup banyak ya," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, saat dihubungi Selasa (4/7/2023).
"Entah itu di Abu Bakar Ali. Lalu kalau itu pengguna jasa kereta api kan bisa di dalam (stasiun) ya. Kemudian ada juga di Jalan Margo Utama yang kemarin juga saya lakukan peninjauan ke sana," imbuhnya.
Ditanya terkait penambahan kantong parkir di wilayah Kota Jogja, diakui Singgih memang sudah cukup susah. Mengingat dari sisi lahan yang sangat terbatas.
Opsi lain yang diupayakan untuk mengurangi parkir liar itu di antaranya dengan menyediakan transportasi umum yang lebih baik. Di samping penindakan-penindakan yang akan terus dilakukan.
"Saya kira kita harus mengedukasi masyarakan untuk menggunakan transportasi umum ya. Kita akan terus perbaiki transportasi umumnya mungkin Trans Jogja, mungkin parkir di agak jauh kemudian menggunakan moda transportasi lain, misal Trans Jogja itu kan juga ada rute-rute ke sana. Ini yang perlu di edukasi," terangnya.
Menurutnya permintaan akan kebutuhan lahan parkir di Kota Jogja tak akan penah mencukupi. Namun berbagai hal lain bisa diupayakan agar masyarakat lebih tertib dalam berlalu lintas dan tentunya tak menyebabkan parkir liar.
Sebenarnya pemerintah tak sendirian dalam menyediakan kantong parkir. Sejumlah pihak swasta pun sudah membuka lahan untuk memenuhi kebutuhan tempat parkir itu.
"Jadi kalau kemudian kita diminta memenuhi kebutuhan parkir tidak akan pernah cukup tapi bagaimana kita mengedukasi tertib lalu lintas. Kemudian parkir juga menyesuaikan tempat-tempat mana yang bisa untuk parkir, saya kira itu menjadi bagian yang penting, membudayakan disiplin," cetusnya.
Baca Juga: Masih Bandel Sediakan Parkir di Jalan Pasar Kembang, Dua Oknum Juru Parkir Ditindak
Pemkot Jogja berharap kesadaran masyarakat dalam melakukan aktivitas termasuk memarkirkan kendaraan itu bisa lebih meningkat. Jika memang kawasan tersebut dilarang maka sebaiknya tidak nekat.
Pengawasan tetap akan dilakukan walaupun memang tidak dapat memungkinkan dilaksanakan secara 24 jam. Namun bagi siapapun yang melanggar maka penindakan baik berupa tilang dan lainnya akan dilakukan.
"Kemudian pengguna juga harus kita edukasi supaya juga mematuhi rambu-rambu, tidak hanya di Pasar Kembang tentunya di semua lokasi yang ada di Kota Jogja, kita akan kita lakukan penindakan juga nantinya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi