SuaraJogja.id - Pemerintah DIY mulai menutup Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Minggu (23/7/2023). TPST yang sudah berdiri 29 tahun ini tak mampu lagi menampung sampah yang masuk ke TPST Piyungan.
Koordinator Pemulung TPST Piyungan, Maryono mengakui kondisi TPST Piyungan sudah banyak mendapat keluhan dari masyarakat. Tumpukan sampah yang menjulang tinggi membuat masyarakat khawatir jika terjadi sesuatu nantinya.
Di lahan utama atau yang sering lahan existing sampahnya sudah sangat penuh, sehingga dari lahan pengurukan terakhir sudah mulai menggunung lagi. Maryono menyebutnya lokasi itu tidak mampu lagi sebagai tempat pembuangan sampah.
"Itu yang di atas sudah menggunung. Dari bawah cukup tinggi," kata dia, Minggu.
Maryono mengaku tidak mengetahui persis berapa ketinggian sampah yang menggunung tersebut. Namun akibat sampah yang menggunung tersebut, masyarakat di seputar TPST sudah banyak yang memprotesnya
Berdasarkan keterangan dari Ketua RT setempat, lanjut Maryono, masyarakat menginginkan agar ketinggiannya cukup sampai dengan titik ini. Masyarakat meminta agar ditambah ada lagi penambahan ketinggian sampah karena sangat membahayakan.
"Kalau terjadi longsor sampah kan bisa membahayakan pemukiman," ujar dia.
Warga di seputar TPST Piyungan juga meminta gunungan sampah tersebut segera ditutup dengan tanah. Ketika sudah ditutup dengan tanah maka sampah-sampah seperti kertas ataupun plastik yang sudah kering tidak berhamburan ke pemukiman warga.
Di samping itu warga juga menginginkan adanya Bronjong untuk sampah yang menggunung tersebut. Warga tidak ingin mengalami kejadian tanah longsor menimpa mereka. Sehingga warga berharap Bronjong tersebut segera terealisasi.
Baca Juga: TPA Piyungan Ditutup karena Lebihi Kapasitas, Pemerintah Daerah Diminta Kelola Sampah Secara Mandiri
"Kalau dibronjong sehingga tidak terjadi kelongsoran gitu," tambah Maryono
Di samping itu, saat ini tempat pembuangan sampah sudah berada di tepi jalan. Kondisi ini tentu sangat mengganggu aktivitas warga masyarakat. Apalagi dalam sebulan terakhir juga terjadi antrian panjang dari truk-truk yang hendak membuang sampah tersebut.
"Itu antriannya sekitar 1 kilometer sehingga mengganggu aktivitas masyarakat. Sudah sebulan itu," tambahnya.
Antrian panjang masuk ke TPST Piyungan tersebut mengganggu aktivitas masyarakat terutama ketika membawa pakan ternak. Warga menjadi kesulitan ketika membawa pakan ternak apalagi saat berpapasan dengan kendaraan lain dari lawan arah.
Petugas Data di TPST Piyungan, Marwan menyebut TPST Piyungan memang sudah overload. Tak hanya di lahan existing, tetapi di lahan transisi zona I yang belum lama dibangun juga sudah overload. Penuhnya lahan transisi tersebut sebenarnya lebih cepat dari perkiraan semula.
Di lahan existing atau lahan utama, ketinggian sampah sudah lebih tinggi dari elevasi yang dianggap aman. Di mana dari elevasi yang diperkenankan sekitar 140 meter. Namun kini ketinggian sampah sudah melampaui dari elevasi tersebut sehingga tidak mungkin ditambah lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki