SuaraJogja.id - Festival kuliner tradisional Pasar Kangen kembali digelar di Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (27/07/2023). Digelar selama sepuluh hari kedepan hingga 5 Agustus 2023, ada yang berbeda dari Pasar Kangen tahun ini.
Seiring darurat sampah jadi persoalan di DIY, termasuk di Kota Yogyakarta, Pasar Kangen tahun ini mencanangkan program peduli sampah. Para pengunjung yang datang menikmati beragam kuliner tradisional dilarang untuk sembarangan membuang sampah.
"Kami sudah merencanakan acara pasar kangen lama tiba-tiba ada kasus sampah ini. Kita coba meminimalisir sampah baik pengunjung maupun peserta," ungkap Ketua panitia Pasar Kangen, Ong Hari Wahyu, Kamis Sore.
Selain pengunjung yang peduli sampah, sebanyak 170 peserta Pasar Kangen yang terdiri dari 85 kuliner dan 85 klithikan atau penjual barang-barang kuno pun wajib mematuhi aturan minim sampah. Panitia bekerjasama dengan tenant untuk mengurangi sampah dengan cara menggunakan papan nama dengan bahan ramah lingkungan alih-alih digital printing.
Baca Juga: TPST Piyungan Ditutup, Pemda DIY Siapkan Lahan Pengganti Sementara di Sleman
Selain itu tenant wajib menggunakan kemasan makanan yang ramah lingkungan. Mereka dilarang menggunakan styrofoam namun diminta menggunakan daun pisang atau bahan sejenis.
"Papan nama ditulis tangan seperti tampah, bambu, dan lainnya. Juga dilarang menggunakan digital printing," jelasnya.
Panitia juga bekerjasama dengan warga sekitar untuk menangani persoalan sampah. Dengan anggaran lebih dari Rp 20 juta, pengelolaan sampah dilakukan di Pasar Kangen.
Diharapkan Pasar Kangen yang mengusung tema 'Gandeng Gendong' ini bisa menjadi festival kuliner dan barang antik untuk peduli lingkungan meski jumlah pengunjung yang hadir cukup besar. Apalagi kehadiran festival tersebut selalu ditunggu masyarakat dan wisatawan setiap tahunnya.
"Pasar kangen yang menjual jajanan tradisional yang jarang kita temui sehari-hari ini selain merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan juga menjadi ajang peduli lingkungan," tandasnya.
Baca Juga: Sehari Penutupan TPST Piyungan, Tumpukan Sampah di Kota Jogja Mulai Terlihat
Selain menghadirkan wisata kuliner, selama sepuluh hari kedepan pengunjung juga bisa menyaksikan berbagai pertunjukan tradisional dari berbagai daerah di Yogyakarta. Juga performance art dari seniman-seniman di Yogyakarta.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Atasi Sampah Plastik di Laut, The Circulate Initiative & Yayasan Mahija Parahita Nusantara Hadirkan Program RSI
-
Sebut Penarikan Retribusi Sampah Belum Waktunya Diterapkan, Suswono Pilih Cara Ini
-
Aksi Tumpuk Sampah di Praha Bikin Heboh, Ajak Warga Peduli Limbah Tekstil
-
Janji Bikin Pulau Sampah di Kepulauan Seribu, Pramono: Sampah di Jakarta Tak Bisa Lagi Ditaruh di Bantar Gebang
-
RK Mau Ubah Sampah di TPST Bantargebang Jadi Bongkahan, Bisa Jadi Pengganti Batako
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Tepok Jidat! Arab Saudi Kuat Banget, Timnas Indonesia Bisa Menang Nggak?
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
Terkini
-
TPST Piyungan Overload, Menteri LHK Desak DIY Olah Sampah Sisa Makanan Jadi Cuan
-
Waspada Penjual Minyak Goreng Keliling, Pedagang di Bantul Rugi Jutaan Rupiah
-
Ternyata Ini Alasan Kenapa Ketika Hujan Tiba Muncul Perasaan Sedih hingga Galau
-
DLH: Selain Atasi Sampah, Keberadaan TPST di Bantul Mampu Serap Tenaga Kerja hingga Ratusan Orang
-
Kecewa Masih Lihat Tumpukan Sampah di Depo Mandala Krida, Menteri Lingkungan Hidup Bakal Panggil Pemkot Jogja